;

Abstrak


Simulasi Penghawaan Sebagai Upaya Penghematan Konsumsi Energi pada Bangunan Eksisting Perkantoran


Oleh :
Listiyani Desy Ratnasari - S941708009 - Sekolah Pascasarjana

Menurut GBCI bangunan gedung di Indonesia adalah pengguna energi terbesar ketiga, yaitu sekitar 30?ri total konsumsi energi nasional. Penelitian ini berfokus pada hasil simulasi dari permodelan geometri desain eksisting dengan perangkat lunak DesignBuilder yang menghasilkan data-data asumsi dengan input aktivitas, material, bukaan, tata udara dan pencahayaan yang sudah terhitung oleh Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dari data bersangkutan lalu dioptimalkan dengan data cuaca daerah terdekat dari lokasi studi kasus sehingga visualisasi menjadi gambaran efisiensi energi dengan menggunakan program simulasi DesignBuilder. Hasil simulasi pada eksiting Bangunan X mendapatkan konsumsi energi rata-rata sepanjang satu tahun sebanyak 4603,29 Wh/m2. Konsumsi energi terendah pada bulan Februari yang didapatkan sebanyak 3891,06 Wh/m2. Konsumsi energi tertinggi pada bulan Juli yang didapatkan sebanyak 5419,51 Wh/m2. Suhu terendah pada bulan Januari sebanyak 26,62 oC dan suhu tertinggi pada bulan Juni sebanyak 27,75 oC. Tingkat penghawaan terendah pada bulan Juni sebanyak 0,12 ac/h dan tertinggi pada bulan Januari, April, Mei, Juli, dan Oktober sebanyak 0,14 ac/h. Tingkat kenyamanan termal tertinggi dengan prosentase 50,95% di bulan Januari dan terendah dengan prosentase 45,19% di bulan Juni. Hasil pada pencahayaan hanya menampilkan visualisasi penyebaran cahaya pada lantai 1 dan tidak menerangkan hasil prosentase zona yang paling banyak mengonsumsi energi terutama pencahayaan. Lantai merupakan elemen bangunan yang banyak menyalurkan panas kedalam bangunan. Transfer panas melalui lantai pada Bangunan X dalam satu tahun dapat mencapai 0,06 W/m2. Direkomendasikan peluang penurunan konsumsi energi pada penambahan Skylight dengan prosentase 21,49%

Kata kunci : konsumsi energi, hemat energi, desain berkelanjutan