ABSTRAK Perusahaan Listrik Negara merupakan perusahaan milik negara yang bergerak dibidang jasa pelistrikan dan mempunyai tujuan ikut serta membangun ekonomi dan ketahanan nasional sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pengusahaan tenaga listrik dengan maksud untuk mempertinggi derajad masyarakat Indonesia. Listrik merupakan bagian penting dari kehidupan kita. Dengan adanya listrik kehidupan kita menjadi lebih maju dan lebih baik. Kesadaran masyarakat yang semakin berkurang dalam budaya hemat listrik menjadikan pasokan listrik kita menjadi menipis. Semakin menipisnya ketersediaan atau pasokan cadangan listrik yang akan mengamankan sistem kelistrikan Jawa Bali menyebabkan terjadinya krisis listrik yang akan mengakibatkan terjadinya pemadaman bergilir di berbagai daerah. Hemat listrik bukan hanya karena masalah kebiasaan, melainkan lebih kepada masalah budaya yang ditanamkan serta kesadaran dari masyarakat itu sendiri Mengingat PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta merupakan perusahaan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat pada khususnya masyarakat kota Surakarta terutama dalam masalah jasa kelistrikan yang saat ini sedang mendapatkan banyak sorotan dari masyarakat karena adanya krisis listrik, penulis tertarik untuk meneliti sejauh mana respon / tanggapan masyarakat terhadap gerakan hemat listrik melalui program ” Pangkas Listrik 17.00 – 22.00 ”. Kelangsungan ketersediaan listrik di bangsa ini tergantung pada pelanggan itu sendiri khususnya pelanggan rumah tangga. Kesadaran pelanggan rumah tangga untuk mengurangi konsumsi listrik terutama pada waktu beban puncak yaitu pada pukul 17.00 hingga pukul 22.00 WIB menjadi kunci utama menghindari pemadaman. Oleh karena itu pemilihan populasi adalah pelanggan rumah tangga dalam hal ini kepala keluarga yang ada di wilayah Mangkubumen. Penelitian ini merupakan Penelitian Kuantitatif dengan Tipe Deskriptif yang menggunakan Metode Survai yaitu penelitian dengan mengumpulkan keterangan / data dari responden dengan menggunakan kuesioner dan wawancara yang dilakukan dengan pihak – pihak yang terkait. Peneliti mengembangkan konsep dan penghimpunan fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 97 orang responden yang diambil dari seluruh populasi kepala keluarga yang ada di wilayah Mangkubumen yaitu 3525 orang kepala keluarga dengan teknik accidental sampling yaitu dimana mengambil sampel siapa saja yang ada atau kebetulan ditemui dalam pengertian semua pelanggan yang mengkonsumsi listrik dari PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta dalam hal ini kepala keluarga yang ada dalam wilayah kelurahan Mangkubumen.