;

Abstrak


Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (stad) dan tipe group investigation (gi) terhadap prestasi belajar Matematika ditinjau dari kreativitas siswa


Oleh :
Siti Munjiyatun Aly - S850208021 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe STAD atau tipe GI, (2) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, kreativitas tinggi, kreativitas sedang atau kreativitas rendah, (3) pada masing-masing model pembelajaran (STAD dan GI), manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang mempunyai kreativitas tinggi, kreativitas sedang atau kreativitas rendah, (4) pada masing-masing kategori kreativitas siswa (tinggi, sedang, rendah), manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe STAD atau tipe GI. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan rancangan penelitian menggunakan rancangan faktorial 2 x 3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Program Ilmu Pengetahuan Alam pada SMA Negeri se-Kabupaten Sragen Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009. Pengambilan sampel dilakukan secara stratified Cluster Random Sampling dengan hasil SMA Negeri 1 Sragen dari kelompok tinggi dan SMA Negeri 1 Sumberlawang dari kelompok rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, angket dan dokumentasi. Instrumen tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar matematika pada materi persamaan dan pertidaksamaan eksponen dan logaritma. Sedang instrumen angket untuk mengetahui kreativitas siswa. Sebelum tes dan angket digunakan, diuji validitas isi dengan validasi oleh validator, yang hasilnya semua soal tes dan angket sah digunakan sebagai instrumen penelitian. Isntrumen tes terdiri 40 butir, setelah diuji reliabilitas dengan menggunakan KR-20, dihitung derajad kesukaran dan daya pembeda, dan diambil 30 butir untuk penelitian. Instrumen angket terdiri 40 butir, setelah diuji konsistensi internal dengan menggunakan rumus Moment Produk dari Karl Pearson dan diuji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diambil 30 butir untuk penelitian. Sebelum eksperimen dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan rataan menggunakan uji t dan = 0,05 diperoleh -1,960 < tobs = 0,9132 < 1,960 sehingga semua sampel berasal dari populasi yang mempunyai kemampuan sama. Uji prasyarat analisis variansi yang dilakukan adalah uji normalitas populasi dan uji homogenitas variansi populasi. Dengan menggunakan taraf signifikansi = 0,05 diperoleh hasil sebagai berikut: (1) uji normalitas populasi dengan menggunakan metode Lilliefors, diperoleh Lobs = 0,0715 < 0,1003 = L tabel; Lobs = 0,0723 < 0,0997 = Ltabel; Lobs = 0,0857 < 0,1241= Ltabel; Lobs = 0,1077 < 0,1153 = L tabel; Lobs = 0,0745 < 0,1292 = Ltabel, sehingga semua sampel barasal dari populasi yang berdistribusi normal (2) uji homogenitas variansi populasi dengan menggunakan metode Barlett, diperoleh = 0,569 < 3,841 = dan = 5,786 < 5,991 = , sehingga semua sampel bearasal dari populasi yang mempunyai variansi yang sama. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan ukuran sel tak sama. Dengan menggunakan taraf signifikansi = 0,05 menunjukkan (1) terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika pada materi persamaan dan pertidaksamaan eksponen dan logaritma ( Fa = 16,9876 > 3,84 = Ftabel), (2) terdapat pengaruh kreativitas siswa terhadap prestasi belajar matematika pada materi persamaan dan pertidaksamaan eksponen dan logaritma (Fb = 76,2492 > 3,00 = Ftabel), (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan tingkat kreativitas siswa terhadap prestasi belajar matematika pada materi persamaan dan pertidaksamaan eksponen dan logaritma (Fab = 4,9410 > 3,00 = Ftabel). Dari hasil uji komparasi ganda dengan metode Scheffe’ dan dengan melihat rataan marginalnya, dapat disimpulkan bahwa (1) siswa-siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa-siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( = 76,54 > 72,14 = ), (2) siswa-siswa yang mempunyai kreativitas tinggi lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa-siswa yang mempunyai kreativitas sedang ( F.1-.2 = 49,7544 > 6,00 = Ftabel ), dan siswa-siswa yang mempunyai kreativitas sedang lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa-siswa yang mempunyai kreativitas rendah (F.2-.3 = 25,7150 > 6,00 = Ftabel), Uji komparasi ganda antar sel dengan metode Scheffe’ dan dengan melihat rataan masing-masing sel menunjukkan bahwa (1) pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa-siswa yang mempunyai kreativitas tinggi lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa-siswa yang mempunyai kreativitas sedang (F11-12 = 11,1217 > 11,0500 = Ftabel), dan siswa-siswa yang mempunyai kreativitas sedang lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa-siswa yang mempunyai kreativitas rendah (F12-13 = 11,9928 > 11,0500 = Ftabel), (2) pada model pembelajaran kooperatif tipe GI, siswa-siswa yang mempunyai kreativitas tinggi lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa-siswa yang mempunyai kreativitas sedang (F21-22 = 50,5628 > 11,0500 = Ftabel), dan siswa-siswa yang mempunyai kreativitas sedang lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa-siswa yang mempunyai kreativitas rendah (F22-23= 13,8253 > 11,0500 = Ftabel), (3) pada kategori tingkat kreativitas tinggi, siswa-siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa-siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (F11-21= 23,4425 > 11,0500 = Ftabel), tetapi pada kategori tingkat kreativitas sedang maupun tingkat kreativitas rendah, siswa-siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mendapatkan hasil yang sama dengan siswa-siswa dengan model pembelajaran type GI (F12-22 = 1,5345 < 11,0500 = Ftabel dan F13-23 = 0,6598 < 11,0500 = Ftabel).