;

Abstrak


PENGARUH VITAMIN D3 TERHADAP KADAR INTERLEUKIN-6 SERUM DAN CEDERA PARU AKUT PADA TIKUS GALUR WISTAR (RATTUS NOVERGICUS) MODEL IMMUNOCOMPROMISED YANG TERINFEKSI CANDIDA ALBICANS


Oleh :
Hendra P Munandar - S601902007 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Infeksi Candida albicans mengalami peningkatan karena terjadi peningkatan pasien dengan kondisi immunocompromised. Tikus yang terinfeksi Candida albicans menunjukkan bahwa terjadi tahapan inflamasi akut yang diikuti dengan peningkatan interleukin-6 serum. Vitamin D adalah prohormon yang mengatur kadar kalsium dan fosfat untuk metabolisme tulang. Zat aktif vitamin D yaitu kalsitriol. Vitamin D berperan meningkatkan regulasi jalur anti inflamasi dan menurunkan regulasi jalur inflamasi.

Metode: Penelitian eksperimental dengan pre dan post test control group design. Perlakuan pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) model immunocompromised yang terinfeksi Candida albicans, umur 3 - 4 bulan, berat badan 200-250 gram di Laboratorium Hewan Coba FK UNS Surakarta, pada bulan November 2022 dengan cara simple random sampling. Jumlah sampel 20 ekor tikus putih jantan; 5 ekor kontrol sehat, 5 ekor perlakuan dengan flukonazol, 5 ekor perlakuan kombinasi vitamin D3 dan flukonazol serta 5 ekor perlakuan vitamin D3. Kadar IL-6 serum di periksa tiga kali yaitu sebelum tikus dibuat kondisi immunocompromised, setelah induksi Candida albicans dan setelah perlakuan obat. Jaringan paru diperiksakan histopatologi untuk menilai cedera paru.

Hasil: Hasil uji statistik setelah pemberian vitamin D3 didapatkan nilai p=<0 p=0.004 p=0.001>

Simpulan: vitamin D3 berpengaruh terhadap kadar IL-6 serum, vitamin D3 tidak berpengaruh terhadap cedera paru, serta terdapat hubungan peningkatan kadar IL-6 serum dengan derajat cedera paru pada tikus model immunocompromised yang terinfeksi Candida albicans.

Kata Kunci: Candida albicans, immunocompromised, IL-6, cedera paru.