;

Abstrak


Konstruksi Gender dalam Buku Teks Sejarah (Analisis Wacana Kritis Buku Sejarah Indonesia Kelas XI dan XII Kurikulum 2013 Revisi 2017)


Oleh :
Azril A - S862102001 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui konstruksi gender dalam buku teks Sejarah Indonesia kelas XI semester 2 dan kelas XII; 2) mengetahui proses produksi dan konsumsi buku teks Sejarah Indonesia kelas XI semester 2 dan kelas XII; 3) mengetahui wacana gender yang berkembang dan mempengaruhi konstruksi gender dalam buku teks Sejarah Indonesia kelas XI semester 2 dan kelas XII.

Penelitian analisis wacana kritis tentang konstruksi gender dalam buku teks Sejarah Indonesia kelas XI semester 2 dan kelas XII ini dilakukan dengan metode pelitian analisis wacana kritis Teun A. van Dijk yang terdiri dari 3 tahap yaitu: 1) analisis teks secara critical linguistic; 2) analisis kognisi sosial pada proses produksi dan konsumsi teks; 3) analisis konteks sosial yang melatarbelakangi representasi teks. Sumber data dalam penelitian ini adalah buku teks sejarah, penulis buku teks sejarah, dan referensi pendukung terkait wacana gender di Indonesia, dengan teknik pengumpulan data meliputi studi isi dokumen, wawancara, dan studi literatur. Kemudian, analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, menghubungkan hasil analisis dari tiga dimensi wacana yaitu teks, kognisis sosial, dan konteks sosial.

Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) konstruksi gender dalam buku teks Sejarah Indonesia kelas XI semester 2 dan kelas XII melalui analisis teks masih menunjukkan ketidaksetaraan, dimana para tokoh laki-laki banyak dinarasikan dengan formasi bahasa yang menguntungkan dan didukung oleh berbagai elemen penjelas, sedangkan tokoh perempuan hanya sedikit yang diulas, dengan formasi bahasa yang kurang menguntungkan dan sedikit elemen penjelas; 2) konstruksi gender dalam teks yang tidak setara tidak lepas dari kognisi sosial penulis sebagai produsen teks yang lebih menekankan ekspertisinya dalam menulis dan guru-guru sejarah yang mereproduksi teks kepada siswa yang masih belum menunjukkan kesadaran akan pentingnya materi berkeadilan gender; 3) konstruksi gender yang tidak setara dalam buku teks serta kognisi sosial individu yang terlibat dalam proses produksi dan konsumsi yang masih belum aware akan pentingnya keadilan gender dalam materi sejarah, tidak lepas juga dari wacana gender di tengah masyarakat Indonesia yang hingga saat ini masih bias karena warisan politik penguasa dan kuatnya budaya patriarki dan yang memposisikan perempuan tabu di ranah publik. Dengan demikian, teks yang menampilkan konstruksi gender belum setara dalam buku teks sejarah dipengaruhi oleh kognisi sosial individu dan konteks sosial ketika buku teks tersebut diproduksi.