Sampah sebagai salah satu faktor pemicu perubahan iklim menjadi hal yang perlu perhatian lebih. Hal tersebut mendorong suatu perusahaan dengan menghadirkan aplikasi bernama Rapel yang berfungsi untuk mengelola sampah berlandaskan konsep ekonomi sirkular. Rapel juga memiliki misi untuk mengedukasi masyarakat agar dapat mengelola sampah dengan benar dimulai dari level rumah tangga. Hadirnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana suatu pesan persuasif diproses oleh pengguna aplikasi Rapel sehingga menimbulkan perubahan sikap kepada diri pengguna aplikasi Rapel dalam mengelola sampah anorganik.
Dengan menggunakan Elaboration Likelihood Theory (ELT) yang dipopulerkan oleh Richard E. Petty dan John Cacioppo (1980), peneliti ini melihat bagaimana suatu pesan persuasif diterima dan diproses melewati dua jalur di otak yaitu jalur sentral dan jalur periferal dari pengguna aplikasi Rapel di Kota Surakarta.
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Purposive sampling digunakan oleh peneliti dalam mengambil sampel. Sedangkan teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, serta dokumentasi, yang divalidasi dengan teknik triangulasi sumber. Peneliti menganilisis data menggunakan teknik analisis interaktif dari Miles dan Huberman.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna aplikasi menggunakan jalur periferal dalam menerima dan memproses pesan persuasif mengenai ide-ide pengelolaan sampah yang diberikan oleh Rapel. Dibutuhkan peneguhan dari sumber lain untuk bisa merubah sikap. Perubahan sikap yang terjadi pada diri pengguna aplikasi pun masih cenderung rapuh (fragile change).
