Surakarta merupakan kota yang identik dengan budaya Jawa. Salah satu dari budaya Jawa tersebut adalah ritual Grebeg yang dilakukan oleh Keraton Surakarta, sebuah ritual tradisi yang sudah dilaksanakan turun temurun setiap tahun. Keberlangsungan Grebeg saat ini bukan hanya dilakukan oleh pihak Keraton Surakarta saja, event bertema tradisi Grebeg secara masif muncul terutama setelah tahun 2013. Grebeg ini dapat dikatakan sebagai sebuah invented tradition. Penelitian ini akan menggali tentang (1) bagaimana proses terbentuknya invented Grebeg dan faktor penyebabnya (2) bagaimana sebuah kegiatan invented Grebeg dapat mempengaruhi identitas tempat (3) bagaimana dampak invented Grebeg pada segi sosial dan ekonomi. Metode yang digunakan yakni deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi multi kasus. Masyarakat memiliki kebanggaan ketika bisa menunjukkan keunggulan wilayahnya, termasuk identitas tempat dan budayanya melalui invented Grebeg. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan invented Grebeg dapat menebalkan identitas maupun sebaliknya, Grebeg sengaja memanfaatkan ketebalan identitas tempat untuk kegiatannya agar terkesan otentik. Selain itu invented Grebeg ini juga menarik dan menjadi destinasi wisata budaya yang memungkinan pendapatan ekonomi bagi daerah berlangsungnya kegiatan. Hasil penelitian ini diharapkan akan berguna bagi masyarakat untuk dapat mengerti tentang invensi tradisi sehingga masyarakat dapat membuat kegiatan budaya tradisi mereka sendiri yang dapat merepresentasikan identitas dan lingkungan hidup mereka
Keywords: Grebeg, invented tradition, Surakarta, Place identity
