Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui pengaruh model pembelajaran Consideration terhadap sikap tanggung jawab peserta didik dalam pemanfaatan teknologi digital; 2) mengetahui pengaruh model pembelajaran Value Calrification Technique (VCT) terhadap sikap tanggung jawab peserta didik dalam pemanfaatan teknologi digital; 3) mengetahui pengaruh model pembelajaran Consideration dan Value Clarification Technique (VCT) pada pembelajaran PPKn terhadap sikap tanggung jawab peserta didik dalam pemanfaatan teknologi digital. Penelitian kuantitatif pengaruh model pembelajaran ini menggunakan metode eksperimen dengan analisis data menggunakan uji T atau t-test dengan langkah-langkah: 1) uji validitas dan reliabilitas instrumen; 2) uji normalitas data; 3) uji homogenitas data; 4) uji hipotesis dengan uji-T. Sementara itu, penilaian terhadap hasil observasi menggunakan lembar observasi, serta penilaian terhadap dokumentasi (RPP) menggunakan lembar analisis RPP. Hasil Penelitian disimpulkan bahwa: 1) terdapat pengaruh yang signifikan pada pemanfaatan model pembelajaran consideration dalam pembelajaran PPKn terhadap sikap tanggung jawab peserta didik pada pemanfaatan teknologi digital. Ditunjukkan dengan diperoleh sebesar 3,9785> sebesar 2,00030; 2) terdapat pengaruh yang signifikan pada pemanfaatan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) dalam pembelajaran PPKn terhadap sikap tanggung jawab peserta didik pada pemanfaatan teknologi digital. Ditunjukkan dengan diperoleh sebesar 4,65630> sebesar 2,00030; 3) terdapat pengaruh yang signifikan pada pemanfaatan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) lebih tinggi dari pada model pembelajaran consideration dalam pembelajaran PPKn terhadap sikap tanggung jawab peserta didik pada pemanfaatan teknologi digital. Ditunjukkan dengan diperoleh sebesar 2,48665> sebesar 2,00030. Hasil penelitian ini mendukung beberapa teori pembelajaran. Yang pertama yaitu teori respon kognitif, dimana sikap yang akan diambil seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan moral yang dimilikinya. Kedua, teori konsistensi afektif-kognitif, siswa yang semula memilih sikap tertentu dapat berubah pemikiran karena mendapatkan penjelasan analisis moral dari sudut pandang teman lainnya. Ketiga yaitu teori perkembangan moral yang menjelaskan hubungan kecerdasan moral dengan kematangan moral, dimana mereka sudah dapat menilai dan menganalisis nilai-nilai serta memutuskan sendiri apa yang menjadi tindakan mereka. Dan yang terakhir yaitu teori belajar behavioristik, pembelajaran dengan adanya stimulus berupa dilema moral dan respon dari peserta didik yaitu perubahan sikap peserta didik.
Kata Kunci : consideration, VCT, tanggung jawab
