Abstrak


Analisis Resiliensi Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Pandemi Covid-19 di Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo Tahun 2023


Oleh :
Sayudin - K5418070 - Fak. KIP

Sayudin (K5418070). ANALISIS RESILIENSI MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA PANDEMI COVID-19 DI KECAMATAN WONOSOBO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2022. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. September 2022. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis tingkat kerentanan masyarakat terhadap bencana Pandemi Covid-19 di Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo Tahun 2022, (2) Menganalisis tingkat resiliensi masyarakat terhadap bencana Pandemi Covid-19 Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo Tahun 2022, (3) Menganalisis hubungan antara tingkat kerentanan masyarakat terhadap tingkat resiliensi masyarakat di Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey dan keruangan. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket/kuisoner, dan kajian dokumen. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh dan Simpel purposive sampling. Analisis kerentanan masyarakat dan resiliensi masyarakat menggunakan skoring dan analisis spasial. Analisis hubungan kerentanan masyarakat dan resiliensi masyarakat menggunakan overlay dan analisis diskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Tingkat kerentanan masyarakat terbagi menjadi tiga kategori antara lain Kelurahan Jaraksari (9.0), Pagerkukuh, Kalianget (8,0), Jlamprang (9,0), Wonosobo Barat (9,0), dan Wonosobo Timur (8,0) masuk kedalam kerentanan sangat tinggi. Kelurahan Tawangsari (7,0), Mlipak (7,0), Sambek (7,0), Kramatan (7,0), Bumireso (7,0), Rojoimo (7,0), Kejiwan (7,0) dan Desa Wonolelo (7,0), Jogoyitnan (7,0), Wonosari (7,00), dan Sariyoso (7,0) masuk kategori tinggi. Desa Tlogojati (6,0) masuk kedalam kategori sedang; (2) Tingkat resiliensi masyarakat dikategorikan menjadi tiga antara lain Kelurahan Wonsobo Barat (74,0) masuk kedalam kategori sangat tinggi. Kelurahan Tawangsari (63,0), Jaraksari (64,0), Mlipak (66,0), Sambek (65,0), Pagerkukuh (62,0), Kalianget (62,0), Jlamprang (63,0), Bomerto (63,0), Wonosobo Timur (67,0) dan Desa Wonolelo (62,0), dan Wonosari (64,0) masuk kategori tinggi. Desa Tlogojati (59,0), Sariyoso (58,0), Jogoyitnan (60,0), dan Kelurahan Kramatan (58,0), Bumireso (61,0), Rojoimo (61,0), Kejiwan (59,0) masuk kategori sedang; (3) Tidak ada hubungan antara tingkat kerentanan masyarakat terhadap tingkat resiliensi masyarakat di Kecamatan Wonosobo. Dari 20 desa atau kelurahan di Kecamatan Wonosobo tidak ada satupun wilayah yang memiliki tingkat resiliensi rendah, dapat diartikan bahwa tingginya kerentanan masyarakat terhadap bencana pandemi Covid-19 tidak membuat tingkat resiliensi masyarakat menjadi rendah. Semua wilayah di Kecamatan Wonosobo masih melakukan upaya penguatan resiliensi masyarakat dari kategori sedang, tinggi, dan sangat tinggi.

Kata Kunci: Resiliensi Masyarakat, Kerentanan masyarakat, dan Bencana Pandemik