ABSTRAK Sampah telah menjadi permasalahan serius bagi kota-kota yang ada diseluruh dunia. Setiap hari jumlah sampah semakin bertambah seiring dengan pertambahan penduduk dan kemajuan zaman. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surakarta sebagai salah satu pihak yang bertangung jawab dalam kebersihan dan keindahan Kota Surakarta, sudah menjadi kewajiban untuk menciptakan kebersihan dengan kinerja yang optimal. Namun, kenyataannya mash ditemui adanya keluhan-keluhan dari masyarakat yang berkaitan dengan sampah, disamping itu juga kegagalan meraih Adipura sebagai lambang kota paling bersih menjadi bukti bahwa kinerja DKP Kota Surakarta perlu ditingkatkan. DKP Kota Surakarta hendaknya lebih meningkatkan kinerja agar mampu menciptakan kebersihan dan keindahan Kota Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja DKP Kota Surakarta dalam pengelolaan sampah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk menjamin validitas data yang digunakan penulis menggunakan teknik trianggulasi data dan analisa pemikiran yang digunakan adalah analisa model interaktif yaitu reduksi data, pengumpulan data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kinerja DKP Kota Surakarta dalam pengelolaan sampah belum begitu baik, hasil yang dicapai belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dari masyarakat karena masih ditemui kendala-kendala yang menyebabkan kinerja DKP Kota surakarta belum optimal. Bila dilihat dari indikator produktivitas untuk seksi kebersihan lingkungan sudah cukup baik, tapi untuk seksi pengangkutan sampah masih perlu ditingkatkan. Produktivitas pada seksi pemusnahan sampah kemampuan pegawai belum cukup baik. Hal ini, dapat kita lihat pada kedisiplinan waktu pegawai, tidak adanya diklat operasional dalam menambah kemampuan bekerja. Namun demikian, TPA Putri Cempo yang sebenarnya telah habis masa teknisnya dapat terus beroperasi bahkan sampai dua atau tiga tahun kedepan. Untuk indikator responsivitas DKP Kota Surakarta cukup baik dalam pengelolaan sampah dilihat dalam penanganan keluhan dari masyarakat. Hambatan dalam pengelolaan sampah di Kota Surakarta terjadi karena sarana dan prasarana yang perlu peremajaan, kesadaran masyarakat dalam kebersihan dan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan DKP Kota Surakarta.