;

Abstrak


Pengaruh Pemberian Krim Ekstrak Etanol Batang Kayu Bajakah (Spatholobus Littoralis Hassk) terhadap Deposisi Kolagen dan Penyembuhan Luka pada Tikus Model Diabetik


Oleh :
Niluh Wijayanti - S201902004 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang
Kondisi diabetes menunda proses penyembuhan yang mengarah kepada luka
kronis serta mengakibatkan berbagai komplikasi. Penelitian telah dikembangkan
untuk meningkatkan tingkat kesembuhan pada luka diabetik dengan menggunakan
produk alami dari tanaman yang mengandung bahan yang dapat mempercepat
proses penyembuhan luka. Salah satu tanaman obat saat ini dipercaya dapat
membantu penyembuhan luka diantaranya adalah Bajakah (Spatholobus littoralis
hassk) dengan kandungan utamanya flavonoid. Flavonoid dapat meningkatkan 
kecepatan dan jumlah kolagen yang disintesis oleh fibroblas dengan cara 
menghambat matrix metalloproteinase (MMP). Hal tersebut berfungsi untuk
pembentukan matriks luka baru sehingga mempercepat proses penyembuhan luka.
Tujuan 
Membuktikan krim ekstrak etanol batang kayu bajakah (Spatholobus Littoralis
Hassk) dapat berpengaruh terhadap deposisi kolagen dan penyembuhan luka pada
tikus model diabetik.
Metode 
Penelitian ini adalah penelitian pre and post control group design dengan
membandingkan diameter luka dan deposisi kolagen pada tikus galur Wistar yang
diinduksi diabetik dengan injeksi alloxan dan dilukai serta dirawat luka dengan
aplikasi krim ekstrak etanol batang bajakah 10 % dibandingkan dengan kontrol.
Terdapat tiga kelompok yaitu kelompok A merupakan kontrol yang hanya
diberikan topikal propylene glycol, kelompok B yang diberikan aplikasi krim
ekstrak etanol batang bajakah 10?n kelompok C yang diberikan aplikasi krim
ekstrak etanol batang bajakah 10?n propylene glycol topikal. Sebelum
dilakukan perlakuan, pada tikus dilakukan induksi diabetes dengan menggunakan
injeksi Alloxan 150 mg/kg bb secara intraperitoneal dan dibuat luka full thickness
menggunakan biopsi plong 10 mm pada luka dilakukan pemasangan splinting
untuk mencegah kontraksi muskulus panniculus carnosus dengan cara penjahitan
pada keempat sisi luka. Perawatan luka dilakukan selama 14 hari, dilakukan
pengukuran luas luka pada hari ke 0, 4, 7, 10 dan 14 dan kemudian dilakukan
biopsi pada hari ke 14 dan pemeriksaan histopatologi dengan menggunakan
pengecatan trichome masson dan dilakukan pengukuran deposisi kolagen dengan
software image J kemudian dilakukan analisis statistik dan dianggap signifikan
apabila p<0>Hasil Penelitian 
Berdasarkan uji Anova yang membandingkan tiga kelompok pada tabel 4.5
didapatkan nilai rerata diameter luka pada kelompok A sebesar 0,74 ± 0,10,
kelompok B sebesar 0,49 ± 0,07, kelompok C sebesar 0,78 ± 0,15. Sementara itu
nilai signifikasi (p) adalah <0> 
ix
 
ketiga kelompok yang dibandingkan pada hari ke-7  ada perbedaan yang
bermakna. Yaitu krim ekstrak etanol batang bajakah memiliki rerata diameter
terkecil dibandingkan kelompok propylene glicol dan kelompok propylene glicol
yang diberikan secara layering dengan krim ekstrak etanol batang bajakah.
Peningkatan Deposisi Kolagen pada hari ke-0 didapatkan deposisi kolagen I,63 %
dan didapatkan peningkatan deposisi kolagen  ekstrak etanol batang bajakah
11,88% analisis dengan ANOVA didapatkan  p<0>berbedaan yang signifikan pada deposisi kolagen hari ke-0 dibandingkan dengan
hari ke 14. 
Kesimpulan  
1. Pemberian krim ekstrak etanol batang kayu bajakah (Spatholobus Littoralis
Hassk) berpengaruh terhadap peningkatan deposisi kolagen  luka pada tikus
model diabetik.
2. Pemberian krim ekstrak etanol batang kayu bajakah (Spatholobus Littoralis
Hassk) berpengaruh terhadap penyembuhan luka pada tikus model diabetik