;

Abstrak


HUBUNGAN KADAR D-DIMER, HS-CRP, DAN PENGGUNAAN OBAT ACE INHIBITOR TERHADAP DERAJAT KEPARAHAN, REINFEKSI, DAN MORTALITAS PASIEN COVID-19


Oleh :
Novita Silvana Thomas - S601902010 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Reinfeksi COVID-19 telah ditemukan walaupun data belum jelas. Kondisi pandemi menyebabkan sarana dan prasarana terbatas sehingga biomarker menjadi pilihan. Penelitian mengenai biomarker dan penggunaan obat ACE inhibitor pada pasien COVID-19 belum banyak di Indonesia.

Metode: Penelitian kohort retrospektif menggunakan data rekam medis pasien COVID-19 terkonfirmasi yang dirawat di RSUD Dr. Moewardi periode Januari hingga Maret 2022. Pasien yang hidup dilakukan konfirmasi reinfeksi hingga November 2022.

Hasil: Penelitian ini melibatkan 524 rekam medis pasien COVID-19 terkonfirmasi. Setelah dilakukan kriteria eksklusi dan inklusi didapatkan 517 rekam medis. Nilai cut off D-Dimer ?2435 berhubungan signifikan terhadap derajat keparahan (OR=2.05; 95%CI=1.38-3.06; p=<0 OR=2.89; CI=1.95-4.27; xss=removed OR=1.82; CI=1.23-2.69; p=0.003.>inhibitor (OR=0.55; 95%CI=0.33-0.89; p=0.015) merupakan faktor pelindung dari mortalitas, namun meningkatkan risiko reinfeksi (OR=3.11; 95%CI=1.16-8.36); p=0.034).

Simpulan: Biomarker D-Dimer dan Hs-CRP dapat dipertimbangkan sebagai biomarker prediktor derajat keparahan dan mortalitas pasien COVID-19. Walaupun penggunaan ACE inhibitor meningkatkan risiko reinfeksi, namun mengurangi risiko mortalitas akibat COVID-19