Abstrak


Efektivitas Perlakuan Bacillus sp., Streptomyces sp., Azospirillum sp., dan Azotobacter pada Benih Bawang Merah terhadap Serangan Patogen Moler pada Tanah Salin


Oleh :
Debora Wanda Arika Putri - H0718048 - Fak. Pertanian

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura unggulan yang banyak dibudidayakan oleh petani secara intensif. Kendala pada budidaya bawang merah adalah penyakit moler yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. cepae dan keterbatasan lahan. Pengendalian penyakit moler yang sering dilakukan masih bertumpu menggunakan bahan kimia. Penggunaan bahan kimia secara menerus dapat merusak lingkungan tumbuh bawang merah, maka dibutuhkan upaya pengendalian yang mendukung adanya pertanian berkelanjutan. Agens hayati merupakan salah satu pengendalian yang lebih ramah lingkungan. Penggunaan bakteri yang termasuk dalam Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) diketahui dapat menekan serangan Fusarium pada tanaman bawang merah. Salah satu solusi untuk keterbatasan lahan pada tanaman bawang merah adalah perluasan lahan pertanian menuju lahan salin. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu agens hayati dan salinitas tanah. Agens hayati terdiri dari Bacillus, Streptomyces, Azospirillum dan Azotobacter. Salinitas tanah terdiri dari salinitas rendah, sedang dan tinggi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Varian (ANOVA) kemudian dilanjutkan menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Streptomyces memberikan efektivitas pengendalian terbesar yaitu 11,44% serta memiliki hasil dan pertumbuhan paling tinggi. Tanah dengan salinitas rendah memiliki hasil efektivitas pengendalian paling tinggi yaitu 18,75%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan agens hayati terhadap penyakit moler pada tanah salin.