Pada abad ke-21, Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang berperan dalam menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan 4C (Creativity, Collaboration, Critical Thinking, Collaboration). Kemampuan berkolaborasi adalah kemampuan bekerja sama dengan orang lain. Kemampuan berkolaborasi di sekolah kejuruan masih tergolong rendah dan diperlukan strategi untuk mengembangkan kemampuan kolaborasi tersebut. Model pembelajaran Team Project Based Flip Classroom (TPBFC), terbentuk dari penggabungan tiga model, yaitu team based learning, project based learning, dan flip classroom. Model ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dalam pembelajaran berbasis projek khususunya siswa SMK jurusan Teknik Konstruksi dan Perumahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan kolaborasi pada sebelum dan sesudah penerapan model team project based flip classroom, mengetahui tingkat kemampuan kolaborasi, dan mengukur efektivitas model team project based flip classroom dalam meningkatkan kemampuan kolaborasi siswa Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre-test post-test design. Data survey yang terkumpul dianalisis dengan analisis statistik inferensial menggunakan SPPS yaitu uji paired sample t test dan uji NGain score. Hasil penelitian ini adalah ada perbedaan kemampuan kolaborasi siswa yang signifikan sebelum dan sesudah pembelajaran. Tingkat kemampuan kolaborasi siswa berada pada kategori cukup serta penerapan model TPBFL ini dinilai cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan kolaborasi siswa dengan skor rata-rata NGain sebesar 0,45.
