Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui motivasi belajar siswa dan media pembelajaran Bimbingan TIK yang selama ini digunakan di SMP Negeri 40 Semarang dan di SMP Filial Negeri 20 Semarang; 2) Mengembangkan media game edukasi berbasis Role-Playing Game (RPG) yang layak untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran Bimbingan TIK; dan 3) Menganalisis keefektifan game edukasi berbasis Role-Playing Game (RPG) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran Bimbingan TIK di SMP Negeri 40 Semarang dan di SMP Filial Negeri 20 Semarang.

Pengembangan media game berbasis RPG menggunakan model Alessi & Trollip yang terdiri 3 tahap, yaitu: 1) Tahap perencanaan meliputi kegiatan menganalisa kondisi awal, mengidentifikasi kebutuhan, dan identifikasi karakteristik siswa; 2) Tahap desain yaitu mengembangkan ide konten, membuat prototype, membuat script dan storyboard; dan 3) Tahap pengembangan yaitu mengembangkan media, melakukan uji alpha, melakukan revisi awal, melakukan uji beta, dan melakukan revisi akhir.

Simpulan pada penelitian ini adalah: 1) Berdasarkan hasil observasi, wawancara kepada guru dan siswa, serta angket motivasi belajar menunjukkan bahwa motivasi belajar awal siswa termasuk dalam kategori rendah. Media yang selama ini guru gunakan adalah WhatsApp Group, PDF, PPT, video pembelajaran, Google Form, Wordwall dan Google Classroom, namun hal tersebut belum maksimal. 2) Berdasarkan skor kriteria validasi ahli materi, ahli media, dan penilaian siswa menunjukkan bahwa media game edukasi berbasis RPG dinyatakan “Sangat Layak” digunakan. 3) Pengujian media menggunakan program SPSS 25 memperoleh taraf signifikansi 0,000 lebih kecil dari pada 0,025 (0,000< 0>ttabel untuk motivasi belajar yaitu 19,145>2,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima atau terdapat perbedaan rerata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata posttest motivasi belajar siswa kelas ekperimen yang lebih tinggi dengan skor 86,6 apabila dibandingkan dengan kelas kontrol yang hanya memiliki skor 75,9. Hasil tersebut membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan game edukasi berbasis RPG lebih efektif dibandingkan dengan kelas konvensional.