×
Borobudur sebagai warisan budaya nasional memegang kunci pembangunan dan identitas Indonesia yang menunjukkan kejayaan masa lalu. Sejak dinominasikan sebagai warisan dunia UNESCO tahun 1991, Borobudur mengalami transformasi fungsi dan status di lingkup domestik maupun internasional. Kontestasi politik warisan meliputi heritagisasi, pelestarian dan pariwisata dalam kepentingan antar sektor dan lintas batas yang tumpang tindih dengan kedaulatan negara dan keberadaan masyarakat. Interdependensi warisan Indonesia sebagai negara pasca-kolonialisasi berakar pada restorasi luar negeri sebagai skema hadiah. Hal ini dilanjutkan dalam kerangka manajemen situs dengan tujuan ekonomi yang menghapus unsur terpenting dalam warisan budaya, yakni masyarakat. Pada tahun 2021, Borobudur memperoleh atensi tinggi atas isu keberlanjutan pariwisata dengan larangan menaiki candi dan ancaman pencabutan gelar Warisan Dunia UNESCO. Fenomena berikut muncul sebagai dampak inisiasi Presiden Joko Widodo terhadap aktivasi warisan budaya tahun 2016 dengan pendirian Badan Otorita Borobudur, reformasi birokrasi, pembangunan infrastruktur, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional terintegrasi dan kerjasama internasional. Penelitian berikut menganalisis kontestasi Borobudur dengan teori Diplomasi Warisan Budaya dan konsep nation branding melalui pendekatan Konstruktivisme menggunakan metode kualitatif deskriptif. Warisan didefinisikan sebagai pemikiran yang dinamis daripada material dalam struktur sistem yang dikembangkan dalam hubungan diplomatis dan diimplementasikan ke dalam nation branding untuk tujuan politik. Hasil penelitian menunjukkan adanya langkah pemerintah untuk mengambil alih otoritas pemanfaatan Borobudur sebagai aset heritagisasi melalui diskursus dan agenda politik ke dalam kepentingan warisan budaya, karena ia memegang posisi penting bagi pemetaan global dan diplomasi multi-track religius. Borobudur dalam diplomasi mengukuhkan otoritas dan re-branding negara, melalui program berkelanjutan sebagai penghubung aspek masyarakat dan kebangkitan ekonomi jangka panjang. Loncatan pembangunan dengan diplomasi warisan budaya dan nation branding menjadikan Borobudur sebagai pusat pemerintahan dan kegiatan diplomatik dalam lingkup pariwisata yang secara langsung bersinergi dengan masyarakat.