Kabupaten Boyolali ingin mengubah iklim investasi dengan membuat  kebijakan Pro investasi di Kabupaten Boyolali. Pro Investasi merupakan progam unggulan dari Kabupaten Boyolali serta dijadikan visi dan branding di Kabupaten Boyolali. Kebijakan pro investasi di Kabupaten Boyolali bertujuan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang lapangan pekerjaan, pendidikan, infrastruktur, ekonomi dan sosial. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan kebijakan pro investasi menggunakan teori George C. Edward III dalam Hasibuan, Yusnadi, & Purba (2016). Pelaksaan kebijakan pro investasi dikaji dengan faktor komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif. Teknik pemilihan informan penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi. Validitas data pada penelitian ini menggunakan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis interaktif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian terdapat empat indikator yang digunakan dan tiga faktor menunjukan sebagai faktor yang mendorong yaitu komunikasi, disposisi dan SOP. Dari hal tersebut menunjukan kebijakan pro investasi memberikan adanya perubahan sistem dalam perizinan yang dapat diterima dengan baik. Perubahan sistem menjadi online merupakan sebuah inovasi yang dikatakan baik karena dapat mempermudah dan mempercepat proses pengurusan perizinan. Adapun faktor yang mendorong kebijakan pro investasi. Faktor komunikasi, Pemerintah Boyolali memiliki forum yang memudahkan komunikasi antara investor dan pemerintah. Forum ini membuat kemudahan dalam alur komunikasi dengan pemerintah. Adapun faktor disposisi yang memberikan insetif-insetif kepada investor yang datang ke Kabupaten Boyolali. Insetif tersebut dapat menambah nilai plus dalam kebijakan pro investasi. Adapun kemudahan SOP merupakan hal penting dalam memberikan ketertarikan kepada investor. Layanan perizinan yang semula pemohon harus datang ke kantor DPMPTSP Kabupaten Boyolali diubah menjadi pelayanan perizinan berbasis online.

Kata Kunci : Faktor Pendorong Kebijakan, Layanan Perizinan, Pro Investasi