ABSTRAK

Muhamad Ainul Huda Alhaq. K5413046. RESILENCE MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI KELUD DI KABUPATEN BLITAR. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. November 2019.
Tujuan Penelitian ini untuk (1) Mengetahui resilience masyarakat dalam menghadapi risiko bencana erupsi Gunungapi Kelud di Kabupaten Blitar; dan (2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi resilience masyarakat dalam menghadapi risiko bencana erupsi Gunungapi Kelud di Kabupaten Blitar.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Populasi adalah masyarakat di Kabupaten Blitar yang terpapar bencana erupsi Gunungapi Kelud yang termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana I dan II Gunungapi Kelud. Unit analasis adalah desa yang termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana I dan II Gunungapi Kelud di Kabupaten Blitar. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan observasi lapangan dan wawancara semi terstruktur. Teknik uji validitas data digunakan triangulasi data observasi lapangan, hasil wawancara dan data sekunder.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui hasil sebagai berikut: (1) Masyarakat di Kabupaten Blitar memiliki tingkat resilience sebesar 52,5% yang berarti cukup baik, dengan rincian tiap desa seperti berikut: Desa Modangan 71,2%, Desa Karangrejo 43,5%, dan Desa Gadungan 42,8%. Masyarakat sangat yakin bisa keluar dari ancaman bencana erupsi Gunungapi Kelud, karena sudah memiliki pengalaman berada dalam situasi bencana serta pengetahuan dan keterampilan pengurangan risiko bencana. Interaksi antara masyarakat dengan komunitas dan lembaga berpengaruh terhadap pandangan masyarakat tentang pentingnya upaya pengurangan risiko bencana. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi resilience masyarakat di Kabupaten Blitar antara lain adalah ekonomi, cara pandang masyarakat terhadap peristiwa alam dan bencana, keterkaitan dengan tempat, informasi bencana yang didapatkan, serta komitmen dari pemerintah desa dan masyarakat untuk terus meningkatkan upaya pengurangan risiko bencana yang berkelanjutan.
Kata kunci: resilience, bencana erupsi gunungapi