Kota Surakarta mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 2,42% sejak tahun 2010 yang berdampak pada meningkatnya kebutuhan masyarakat di bidang transportasi. Meningkatnya jumlah transportasi di Kota Surakarta dapat menimbulkan berbagai macam masalah, salah satunya adalah meningkatnya pencemaran udara SO2 dan NO2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan transportasi terhadap akumulasi gas SO2 dan NO2. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis perhitungan regresi untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan transportasi terhadap akumulasi gas SO2 dan NO2 serta analisis time series. Jangka waktu 2013 – 2020 di Kota Surakarta dengan menentukan 20 titik pantau untuk mendapatkan data gas SO2 dan NO2 yang dikumpulkan dengan menggunakan metode passive sampler. Hasil yang diperoleh menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara kenaikan transportasi terhadap gas NO2  dan SO2 selama tahun 2013 - 2020. Pada tabel anova dapat dilihat jika F hitung pada NO2 yang didapat adalah 1.022 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,346 dimana 0,346 > 0,05 yang mengandung pengertian bahwa tidak terdapat pengaruh antara jumlah kendaraan terhadap gas NO2. Sedangkan F hitung yang didapat pada SO2 adalah 1.699 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,234 dimana 0,234 > 0,05 yang mengandung pengertian bahwa tidak terdapat pengaruh antara jumlah kendaraan terhadap gas SO2. Adanya kenaikan dan penurunan gas SO2 dan NO2 yang fluktuatif selama periode 2013 – 2020, jumlah total gas SO2 yang terkumpul selama 2013 – 2020 adalah 2095,67 g/Nm3 dengan jumlah tertinggi pada tahun 2014 sebesar 353,72 g/Nm3, sedangkan jumlah total gas NO2 yang terkumpul selama tahun 2013 – 2020 secara keseluruhan adalah 2202,64 g/Nm3, tertinggi pada tahun 2014 yaitu 416,07 g/Nm3.