Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan dan menjelaskan representasi ekokritik Tahun Penuh Gulma karya Siddhartha Sarma dan cerpen Sumur karya Eka Kurniawan; 2) mendeskripsikan dan menjelaskan representasi nilai pendidikan karakter peduli lingkungan dalam Tahun Penuh Gulma karya Siddhartha Sarma dan cerpen Sumur karya Eka Kurniawan; 3) menjabarkan relevansi sastra ekologis dan nilai pendidikan karakter peduli lingkungan dalam Tahun Penuh Gulma karya Siddhartha Sarma dan cerpen Sumur karya Eka Kurniawan sebagai materi ajar sastra di SMA.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan yang diterapkan adalah model analisis isi dengan berfokus pada kritik isu lingkungan. Data penelitian ini bersumber dari dokumen novel Tahun Penuh Gulma karya Siddhartha Sarma dan cerpen Sumur karya Eka Kurniawan serta wawancara dengan praktisi, pendidik, dan peserta didik sebagai informan. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menyeleksi data dan dokumen yang memuat ekokritik, nilai pendidikan karakter peduli lingkungan, serta hasil wawancara. Uji validitas data menggunakan triangulasi teori untuk dokumen menggunakan buku, artikel, dan informasi dari berita serta menggunakan triangulasi sumber untuk hasil wawancara dari narasumber yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan. Teknik analisis data melalui tahapan: 1) pengumpulan data; 2) reduksi data, 3) penyajian data; serta 4) verifikasi atau penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) terdapat pola praktik perampasan lahan hutan untuk pertambangan dan pembukaan perkebunan kelapa sawit. Pola yang dimaksud meliputi: adanya korporasi antara pemerintah dan perusahaan; survei pengukuran, dan pemasangan patok; penawaran ganti rugi dan pekerjaam; mengubah peraturan fungsi kawasan; menghadirkan pakar dan adanya kekerasan dari aparat; peran media, politik, dan politisi; keterlibatan aktivis; mendatangkan ahli pembebasan lahan; serta menyebar isu keterlibatan kelompok radikal dan menangkap warga. Selain itu, terdapat pula dampak krisis ekologi karena deforestasi terhadap lingkungan berupa kekeringan; hilangnya sumber air; perubahan iklim dan cuaca yang tidak stabil; serta ancaman pada keanekaragaman hayati. 2) dalam karya yang diteliti terdapat nilai pendidikan karakter peduli lingkungan yang dapat merangsang pembaca khususnya peserta didik untuk lebih sadar pada lingkungan. 3) karya sastra yang telah diteliti dapat dijadikan materi ajar sastra bagi siswa SMA dan nilai pendidikan karakter peduli lingkungan dapat diimplementasikan dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.