Penulis Utama : Ryan Adesta Yudhatama
NIM / NIP : I0317079
×

Sebagai perusahaan pelayanan publik, merupakan hal utama bagi rumah sakit agar selalu mempriotiaskan kesehatan pasien. Untuk mencapai tujuan tersebut, dukungan input dari kegiatan jaringan rantai pasok yang efisien mampu menjaga kualitas dan aliran obat untuk mendukung proses pelayanan pasien. Terdapat beberapa kriteria keputusan yang saling bertentangan dengan kebijakan multi-tujuan yang berbeda dalam memilih pemasok agar jaringan rantai pasok dapat berjalan lebih ideal. Oleh karena itu, pemasok memainkan peran penting dalam jaringan pasokan obat rumah sakit. Rumah sakit UNS adalah lembaga kesehatan yang selama ini hanya memperhatikan aspek ekonomi, yaitu kriteria kualitas dan kecepatan pengiriman dalam mengevaluasi pemasok, dan kurang memperhatikan aspek lain seperti aspek keberlanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pemasok terbaik berdasarkan aspek keberlanjutan dan alokasi pemesanan yang optimal di rumah sakit UNS. Penelitian ini mengusulkan pendekatan Multi-Criteria Decision-Making (MCDM) untuk menentukan pemasok terbaik. Analisis dilakukan terhadap sembilan alternatif yang memasok lima obat dengan pertimbangan kriteria keberlanjutan. Best-Worst Method (BWM) digunakan untuk menentukan bobot optimal dari setiap kriteria. Kemudian diterapkan metode Measurement Alternatives & Ranking According to Compromise Solution (MARCOS) untuk mendapatkan nilai fungsi utilitas yang akan digunakan sebagai input untuk menghitung model Multi-Objective Mixed Integer Linear Programming (MOMILP) dalam menentukan jumlah obat yang optimal. Hasil menunjukan kriteria kualitas adalah kriteria yang paling penting untuk dipertimbangkan. Sedangkan kriteria biaya adalah kriteria yang paling kurang penting. Lalu, dari penentuan alokasi pesan obat, ditemukan bahwa pemasok 2 menjadi pemasok paling banyak dilakukan pemesanan. Sedangkan pemasok 3, pemasok 5, dan pemasok 9 adalah pemasok yang tidak terpilih untuk dilakukan pemesanan oleh rumah sakit. Akhirnya, perubahan parameter biaya dan tingkat cacat dilakukan untuk mengindikasikan sensitivitas model optimasi alokasi pemesanan multi-objektif terhadap variabel keputusan dan fungsi tujuan. Hasilnya menunjukan bahwa model bersifat sensitif melalui perubahan harga beli dan tingkat cacat, masing-masing terhadap fungsi tujuan meminimalkan biaya dan variabel keputusan alokasi pesan.

Kata Kunci: pemilihan pemasok, BWM, MARCOS, alokasi pesan, pemrograman linear multi-objektif

 

×
Penulis Utama : Ryan Adesta Yudhatama
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I0317079
Tahun : 2021
Judul : Pengambilan Keputusan Multi Objektif pada Masalah Pemilihan Pemasok dan Alokasi Pemesanan Obat dengan Mempertimbangkan Keberlanjutan (Studi Kasus: Rumah Sakit UNS)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Teknik - 2021
Program Studi : S-1 Teknik Industri
Kolasi :
Sumber : UNS-Fak. Teknik-I0317079
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Cucuk Nur Rosyidi, S.T., M.T.
2. Dr. Eng. Pringgo Widyo Laksono, S.T., M.Eng
Penguji :
Catatan Umum : lamp unpublish
Fakultas : Fak. Teknik
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.