×
Junaidi. S111902007. 2023. Bentuk dan Fungsi Pronomina dalam Bahasa Madura: Sebuah Tinjauan Sintaksis. (1) Dr. F.X. Sawardi, M.Hum. (2) Dr. Henry Yustanto, M.A. Tesis. S2 Ilmu Linguistik, Minat Utama Linguistik Deskriptif. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Bahasa Madura merupakan bahasa etnik Madura dan digunakan oleh masyarakat yang beretnik Madura, baik mereka yang tinggal di pulau Madura atau di luar pulau Madura. Sebagai bahasa etnik yang masih tergolong sebagai turunan dari bahasa Austronesia, bahasa Madura memiliki ciri khas yang tentunya tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa lain dalam turunan Austronesia, seperti struktur klausa dasar, penggunaan pronomina oleh masyarakat penuturnya yang memiliki bentuk dan fungsi tersendiri dalam susunan kalimatnya. Maka dari itu, penelitian ini akan mengurai persoalan tersebut dengan rumusan masalah: bagaimana struktur klausa dasar bahasa Madura? Apa saja bentuk pronomina dalam bahasa Madura? Bagaimana fungsi sintaksis pronomina dalam bahasa Madura?
Penelitian ini mengkaji tentang struktur klausa dasar bahsa Madura, bentuk dan fungsi pronomina dalam bahasa Madura dialek Sumenep. Untuk meneliti dan mengkaji hal tersebut, metode deskriptif-kualitatif sebagai landasan utama penelitian ini dengan pendekatan sintaksis. Penelitian ini bersifat kepustakaan, data-data dikumpulkan dengan membaca secara cermat atas sumber data primer berupa tiga buku bahasa Madura karya Mat Toyu dengan penggunaan teks berdialek bahasa Madura daerah Sumenep. Sedangkan data sekundernya yaitu berupa berbagai buku yang memiliki relasi dengan penelitian ini.
Penelitian ini menghasilkan bahwa klausa dasar dalam bahasa Madura memiliki struktur verba yang bervariasi, yaitu berupa verba intransitif tanpa afiksasi, verba intransitif dengan afiksasi, verba transitif tanpa afiksasi, dan verba transitif dengan afiksasi. Sedangkan pronomina dalam bahasa Madura memiliki lima tipe, yaitu pronomina personal, demonstratif, relatif, indefinitif, dan interogatif dengan bentuk yang beragam. Dalam kategori bentuk, pronomina personal orang pertama bula atau sengko’ dalam bahasa Madura mengalami perubahan pada penggunaan frasa posesif atau kepemilikan menjadi tang, bahkan juga mengalami perubahan bentuk dalam kalimat yang berupa kekhawatiran dan ancaman menjadi manna dan fungsinya bisa menjadi subjek, objek, pelengkap, atau keterangan. Bahkan pronomina manna dan demonstratif bisa menggantikan pronomina orang pertama, kedua, dan ketiga, baik dalam kategori tunggal atau jamak dan juga kepemilikan. Selain itu, pronomina personal kedhi’ hanya digunakan untuk menggantikan pronomina orang kedua namun dalam kalimat yang berupa ancaman dan fungsinya sebagai objek secara permanen.