×
Penggunaan pupuk kimia pada pertanian konvensional yang diterapkan terus menerus dalam dosis tinggi untuk meningkatkan produksi padi bisa mengakibatkan tanaman lebih rentan terhadap serangan patogen sehingga menyebabkan keparahan penyakit lebih tinggi. Pertanian organik bisa djadikan solusi karena dinilai lebih ramah lingkungan meski tidak terlepas dari serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Keparahan yang disebabkan OPT bisa mempengaruhi hasil ekonomi padi, maka perlu dilakukan evaluasi untuk mempelajari perbedaan tingkat keparahan penyakit, laju pertumbuhan dan produksi tanaman padi pada lahan konvensional dan organik. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksplorasi/observasi langsung pada lahan budidaya padi organik dan konvensional sesuai dengan kebiasaan petani di Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Peubah pengamatan diamati setiap seminggu sekali. Hasil penelitian menunjukan insidensi penyakit, laju infeksi dan tingkat keparahan penyakit bercak coklat sempit dan blas pada pertanaman padi organik relatif sama dengan pertanaman padi konvensional. Begitu pula pada tinggi tanaman, jumlah anakan dan produksi pertanaman padi organik relatif sama dengan pertanaman padi konvensional. Berkaitan dengan hasil penelitian ini, petani disarankan untuk menggunakan pestisida dan pupuk organik karena baik pada padi konvensional maupun organik keduanya menunjukkan respon yang sama. Keuntungan petani bila melakukan budidaya organik yaitu bisa mudah mencari bahan untuk pupuk dan pestisida. Budidaya organik pula akan mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia sehingga menjamin keamanan ekosistem lingkungan dalam mencapai sistem pertanian yang ramah lingkungan. Budidaya organik ramah lingkungan karena hanya menggunakan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetik, sehingga menghasilkan produk yang sehat, bergizi dan aman dikonsumsi.