Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan dengan analisis fraud hexagon. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018. Metode penelitian ini menggunakan purposive sampling. sampel pada penelitian ini berjumlah 43 perusahaan sektor bank dengan tahun pengamatan selama 5 tahun (2014-2018) sehingga dihasilkan 215 unit analisis. Variabel dependen yang digunakan yaitu kecurangan laporan keuangan. Variabel dependen yaitu variabel fraudulent financial statement. Variabel independen antara lain financial stability, ineffective monitoring, change in auditor, change in director, appearance frequency of CEO image, Political Connection. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Financial Stability, Appearance Frequency Of Ceo Image berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Variabel lain yaitu Ineffective Monitoring, Change in Auditor, Change in Director, Political Connection tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.