Latar Belakang : Sebuah penelitian menunjukan prevalensi depresi antepartum di Nigeria sebesar 26,6 % (Gadanya et al., 2018). Korteks adrenal mengeluarkan kortisol sebagai respons terhadap ACTH, ritme diurnal, dan stres. Guided imagery teknik relaksasi dengan menggunakan kata-kata dan suara menenangkan untuk mengarahkan pengguna membayangkan keadaan psikologis atau fisiologis dengan santai (Jallo et al., 2014).
Tujuan Penelitian : Menganalisis pengaruh guided imagery terhadap depresi dan kadar kortisol pada ibu hamil di poli rawat jalan Obstetri Rumah Sakit dr. Moewardi Surakarta (RSDM).
Metode : Penelitian ini bersifat eksperimental, menggunakan rancangan penelitian experimental pretest – posttest control group design. Subjek penelitian adalah ibu hamil, memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling didapatkan 34 sampel dengan subjek 17 sebagai kelompok perlakuan dan 17 subjek sebagai kelompok kontrol. Data subjek berdasarkan skor depresi dengan Hamilton Rating Scale For Depression (HRSD).
Hasil: Selisih perubahan skor HDRS posttest-pretest kelompok perlakuan 4,88±1,90 dan kelompok kontrol 1,18±1,47, dengan nilai p = 0,000 (p < 0 xss=removed>Simpulan : Penelitian ini menunjukan bahwa guided imagery berpengaruh terhadap depresi dan kadar kortisol pada ibu hamil.

Kata kunci : depresi, ibu hamil, kortisol