×
Ensyatia Felyani. B0418017. Tradisi Lomban Praon di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus Tahun 2008-2021. Skripsi: Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Tradisi Lomban Praon adalah salah satu tradisi syawalan yang ada di Kabupaten Kudus. Penelitian ini bertujuan, pertama, mengungkap latar belakang munculnya Tradisi Lomban Praon sebagai salah satu budaya syawalan di Kudus. Kedua, menguraikan perkembangan dari pelaksanaan Tradisi Lomban Praon dari tahun 2008-2021. Ketiga, menganalisis pengaruh keberadaan Tradisi Lomban Praon di Desa Kesambi tahun 2008-2021.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik atau pengumpulan sumber, kritik sumber atau verifikasi berupa kritik intern dan ekstern, interpretasi atau penafsiran data, dan historiografi atau penulisan sejarah. Penelitian ini menggunakan surat kabar digital seperti Kompas.com, Fajar.co.id, dan Republika.co.id, serta dokumentasi pribadi milik warga Desa Kesambi. Selain itu, juga dilakukan wawancara dengan beberapa narasumber diantaranya masyarakat Desa Kesambi, panitia pelaksana tradisi, dan pegawai desa sebagai pelaku Tradisi Lomban Praon. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai Tradisi Lomban Praon di Desa Kesambi tahun 2008-2021.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi Lomban Praon dilatarbelakangi oleh keprihatinan warga Desa Kesambi atas kondisi desa yang sepi dan tidak berkembang, kemudian dimunculkan ide Tradisi Lomban Praon yang memadukan unsur budaya lokal Desa Kesambi dengan syariat Islam. Tradisi Lomban Praon dijalankan oleh warga Desa Kesambi dengan tujuan untuk melestarikan tradisi nenek moyang, kemudian seiring perkembangan zaman pelaksanaan Tradisi Lomban Praon menambahkan unsur komersial dan pariwisata. Penyelenggaraan Tradisi Lomban Praon memberikan pengaruh terhadap kehidupan sosial dan budaya warga Desa Kesambi, seperti meningkatkan budaya gotong royong, mempertahankan budaya silaturahmi, dan melestarikan tradisi lokal. Eksistensi Tradisi Lomban Praon juga menjadi aset wisata bagi Desa Kesambi sehingga menghasilkan respon positif dari warga Desa Kesambi.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa berbagai perubahan dan perkembangan dalam pelaksanaan Tradisi Lomban Praon tidak mengubah tujuan utama pelaksanaannya yaitu untuk melestarikan tradisi lokal Desa Kesambi. Keberadaan Tradisi Lomban Praon memberi pengaruh positif bagi kehidupan masyarakat Desa Kesambi.