Kumpulan karyawan dengan perilaku polikronik dapat menunjukkan upaya cermat untuk menyelesaikan berbagai tugas perlu dipertahankan oleh manajer karena mereka senang terlibat dalam beberapa tugas dalam jangka waktu tertentu. Keterikatan kerja dapat ditingkatkan dengan penciptaan lingkungan kerja yang mendukung dan karakteristik pekerjaan yang tepat. Karena motivasi intinsik dan ekstrinsik tersebut maka dapat menciptakan hasil pekerjaan yang positif seperti tingkat niat berpindah rendah. Objek penelitian ini yaitu tenaga kesehatan dengan mengamati hubungan antara perilaku polikronik, keterikatan kerja, kinerja, dan keinginan berpindah kerja. Sampel dalam penelitian ini adalah 178 tenaga kesehatan di wilayah Boyolali. Untuk menguji hipotesis penelitian maka menggunakan PLS SEM untuk menguji hubungan antara variabel satu dengan yang lainnya serta menggunakan uji mediasi. Bagi SDM industri rumah sakit diharapkan kinerja yang tinggi tetap dipertahankan ataupun ditingkatkan supaya kemampuan polikronik dalam bekerja tetap tinggi.

Group of employees with polychronic behaviour can show excellent effort to complete multiple tasks need to be retained by managers as they enjoy to being involved in multiple tasks in a given time. Work engagement can be enhanced by the creation of a supportive work environment and appropriate job characteristics. Because of these instinct and extrinsic motivations, it can create positive work outcomes such as low levels of switching intentions. The object of this study is health workers by observing the relationship between polychronic behaviour, work engagement, performance, and turnover intention. The sample in this study was 178 health workers in the Boyolali area. To test the research hypothesis, it
uses PLS SEM to test the relationship between one variable and another and uses mediation tests. For human resources in the hospital industry, it is hoped that high performance will be maintained or improved so that the polychronic ability to work remains high.