Berawal dari kerja profesi di Artora Batik Curator dengan melakukan pengembangan desain motif yang ada atau dihasilkan oleh Artora Batik Curator, salah satu perusahan penyedia kemeja batik pria ternama yang terletak di Surabaya. Hingga berkesempatan untuk melanjutkan hingga tugas akhir. Desain yang dihasilkan oleh Artora Batik masih berkutat pada desain batik non geometri. Motif-motif klasik seperti Garda, burung phoniex, burung hong, motif parang, kawung, mega mendung, serta motif flora dan fauna yang sudah ada serta sedikit sentuhan motif kontemporer. Untuk itu diperlukan gagasan perancangan konsep motif batik Nusantara bisa memenuhi kebutuhan masa kini dengan mengambil beragam bentuk. Etnik Geometri adalah salah satunya, konsep yang dirancang dapat menambah kebaharuan dari produk Artora Batik Curator. Motif geometri dengan inspirasi motif etnik dari tiga pulau besar di Indonesia, Sumatera, Kalimantan, serta Papua. Keseluruhan motif etnik geometri merupakan penggabungan motif batik dengan motif etnik dari suatu daerah dengan ornamen-ornamen geometri. Etnik Geometri akan menjadi sumber inspirasi pembuatan motif batik pada kemeja di Artora Batik Curator.
Metode perancangan yang digunakan yaitu pendekatan seni kriya oleh Gustami. Metode ini mencakup tiga tahapan yaitu eksplorasi/penggalian sumber ide, pengumpulan sumber referensi untuk medapatkan solusi dalam perancangan, dan tahap perancangan/visualisasi perancangan dalam bentuk verbal. Hasil perancangan menunjukkan bahwa Etnik Geometri adalah konsep yang akan menjadi terobosan baru dan menambah koleksi di Artora Batik untuk kedepannya untuk memenuhi segmentasi pasar. Tahap oleh desain kemeja meliputi eksplorasi desain dan olah desain motif, teknik batik, pelorotan, pencucian,penjemuran, dan finishing, serta

Kata kunci : Kemeja Batik Pria, Artora Batik, Batik Tulis, Etnik Geometri