×
Latar Belakang: Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan penyakit yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang telah berlangsung selama 3 bulan. Penyakit ini sering terjadi dan menjadi beban terhadap kesehatan dan ekonomi. Tatalaksana rutin adalah hemodialisa (HD). Hemodialisa dapat memicu kondisi inflamasi low grade jangka panjang yang dapat memicu sarkopenia, sehingga kekuatan aktivitas fisik menurun. Penurunan aktivitas fisik dapat menurunkan kualitas hidup. Penelitian terbaru menunjukan bahwa latihan fisik intrahemodialisis merupakan salah satu solusi sebagai anti-inflamasi dan mencegah sarkopenia. Tujuan penelitian ini untuk menilai peran latihan fisik intrahemodialisi terhadap penurunan penanda inflamasi IL-1 dan peningkatan kualitas hidup.
Metode: Penelitian eksperimental dengan randomized controlled trial terhadap seluruh pasien PGK on HD yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pasien dikelompokkan secara acak menjadi kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok perlakuan diberikan latihan fisik intrahemodialisis kombinasi aerobik dan resistensi, di ruang HD RSUD Dr. Moewardi, Surakarta selama 12 minggu. Pengukuran kualitas hidup dengan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan lab serum interleukin 1? dilakukan baik sebelum maupun sesudah perlakuan. Latihan fisik aerobik menggunakan sepeda statis (Adirmed Pedal Exercise Bike 931PE) dan resistensi dengan ankle weight cuff yang dilakukan dalam 2 jam pertama prosedur HD. Latihan fisik dilakukan dalam 2 jam pertama prosedur HD. Latihan fisik dilakukan dengan durasi 15-30 menit, 2 kali seminggu selama 12 minggu. Uji statistik menggunakan dependent t- test dan Mann Whitney dengan ? = 95% dan p signifikan < 0>Hasil: Kadar IL-1? terdistribusi normal kemudian dilakukan uji dependent t-test dengan p>0,05. Skor kualitas hidup didapatkan nilai p<0>
Simpulan: Latihan fisik intrahemodialisis tidak menurunkan IL-1? dengan signifikan secara statistik namun dapat memperbaiki kualitas hidup dengan signifikan secara statistik.