Gunung Merapi merupakan gunung berapi paling aktif di Pulau Jawa berada di sisi Timur Kabupaten Boyolali dengan kondisi fisik yang bersifat sangat destruktif selalu menimbulkan erupsi termasuk ke dalam decade volcanoes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi keluarga dan radio komunitas dalam mitigasi bencana Merapi di Dukuh Gondang, Desa Cluntang, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan bentuk kualitatif dianalisis dengan teori Masyarakat Risiko Ulrich Beck. Pemilihan informan dilakukan menggunakan teknik teknik purposive dan teknik snowball dengan jumlah informan sebanyak 11 orang. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan wawancara mendalam lalu dianalisis dengan model interaktif yaitu pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi keluarga dan radio komunitas sudah tercapai meliputi  : pertama, paparan terdiri dari tingkat yang berada dalam kontak gangguan seperti normal, waspada, siaga, dan awas. Kedua, sensitivitas yang berpengaruh pada sistem ekonomi, sistem sosial dan sistem pendidikan dan kapasitas adaptasi yang merupakan upaya warga dan radio komunitas mengatasi risiko erupsi Merapi. Terdapat dimensi pendukung yaitu  kerjasama keluarga dan radio komunitas serta SIBAT/PMI, sosialisasi dan pengembangan sumber daya manusia, pengetahuan warga tentang mitigasi bencana, dan kesadaran warga desa mengenai tanggungjawab bersama. Selain itu, juga terdapat dimensi penghambat dalam resiliensi keluarga dan radio komunitas yaitu faktor kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang berada di pegunungan sehingga selain rawan akan bencana Merapi juga rawan akan bencana lainnya seperti tanah longsor, pandemi Covid-19 dan juga PPKM yang menyebabkan aktivitas warga terbatas, tidak tersedia anggaran untuk Radio Komunitas Petani Merapi FM, dan juga ketersediaan tenaga medis dan relawan saat bencana Merapi terjadi.

Kata Kunci : Resiliensi, Keluarga, Radio Komunitas, Mitigasi Bencana