Indonesia merupakan negara pengguna aktif instagram terbesar keempat setelah India, Amerika, Brasil menjadikan pengguna instagram di Indonesia tiap tahun mengalami peningkatan. Selain itu, berkembangnya teknologi informasi mengakibatkan meningkatnya konsumsi barang pada masyarakat Indonesia, dan barang fashion menjadi jenis konsumsi terbesar masyarakat Indonesia yang mengalami peningkatan 58,1 pada tahun 2022.

Pada masyarakat digitial sekarang cara pandang terkait objek fashion terutama OOTD sudah beralih dari yang semula melihat sebuah barang berdasarkan used value kini berubah menuju symbolic value. Adanya motivasi kuat dalam diri konsumen untuk melakukan tindakan konsumsi, sehinga menganggap produk OOTD sebagai ciri yang harus diimplementasikan melalui gaya, busana, maupun makna simbolik yang dikonstruksi melalui identitas baru yang trendi dan up to date guna senantiasa mengikuti perkembangan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi identitas mahasiswa UNS serta implikasi terhadap FOMO dan  identitas yang terbentuk terkait fenomena OOTD.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, serta menggunakan pengumpulan data purposive sampling melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Identitas Peter Burke. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses konstruksi identitas mahasiswa dimulai ketika sebuah persepsi mengenai OOTD seperti up to date, fashionable, prestige, elegan di dapatkan melalui lingkungan virtual dan sosial yang kemudian dibandingkan dengan standar identitas yang sudah melekat sebelumnya. Selanjutnya komparator mengirim sinyal ketidakcocokan antara persepsi yang masuk dengan standar identitas yang dipegang maka hal ini menyebabkan FOMO, dan berimplikasi terhadap kegiatan impulse buying. Setelah mahasiswa mengalami error signal dan berimplikasi terhadap impulse buying, maka langkah terakhir dalam proses konstruksi identitas ini berupa output yang mereka representasikan ulang melalui gaya berpakaian melalui identitas virtual sebagai self-verification. Melalui fenomena OOTD, terdapat identitas yang terbentuk seperti identitas virtual, identitas individu, identitas peran, dan identitas kelompok.