Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan dan menjelaskan perencanaan pembelajaran teks eksplanasi kelas XI di SMA Negeri 1 Pecangaan dan SMA Walisongo Pecangaan pada era pandemi; 2) mendeskripsikan dan menjelaskan pelaksanaan pembelajaran teks eksplanasi kelas XI di SMA Negeri 1 Pecangaan dan SMA Walisongo Pecangaan pada era pandemi; dan 3) mendeskripsikan hambatan dan solusi oleh guru dan siswa dalam pembelajaran teks eksplanasi kelas XI di SMA Negeri 1 Pecangaan dan SMA Walisongo Pecangaan pada era pandemi.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan strategi studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, analisis dokumen, dan wawancara mendalam. Data dalam penelitian ini adalah uraian mengenai perencanaan pembelajaran teks eksplanasi kelas XI di SMA Negeri 1 Pecangaan dan SMA Walisongo Pecangaan pada era pandemi, pelaksanaan pembelajaran teks eksplanasi kelas XI di SMA Negeri 1 Pecangaan dan SMA Walisongo Pecangaan pada era pandemi, serta hambatan dan solusi oleh guru dan siswa dalam pembelajaran teks eksplanasi kelas XI di SMA Negeri 1 Pecangaan dan SMA Walisongo Pecangaan pada era pandemi.

Hasil penelitian menunjukkan pada tahap perencanaan pembelajaran menulis teks eksplanasi guru melakukan langkah pengkajian terhadap silabus. Berdasarkan silabus tersebut kemudian guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Guru bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Pecangaan dan SMA Walisongo Pecangaan sudah memiliki perangkat pembelajaran yang lengkap. Perangkat pembelajaran tersebut yaitu; (1) silabus dan (2) RPP teks eksplanasi dengan komponen yang sesuai dengan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. Pada tahap pelaksanaan proses pembelajaran teks eksplanasi, kedua sekolah menerapkan hybrid learning. Guru di SMA Negeri 1 Pecangaan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning, sedangkan guru di SMA Walisongo Pecangaan menerapkan model Think, Talk, Write dan guru di kedua sekolah tersebut memanfaatkan aplikasi WhatsApp untuk berkomunikasi dengan siswa. Selanjutnya, pada tahap penilaian pembelajaran telah mengacu pada Permendikbud Nomor 23 Tahun 2013 yang menekankan penilaian proses pembelajaran dan hasil belajar menulis teks eksplanasi. Hambatan yang paling menonjol adalah kurangnya penguasaan teknologi informasi dan komunikasi oleh guru maupun siswa.