Hasna Amila Mahmudah. B0418028. 2022. Gaya Hidup Priayi Anak-Anak di Praja Mangkunegaran Pada Masa Pemerintahan Mangkunegara VII (1916-1944). Skripsi Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universtitas Sebelas Maret Surakarta.

Priayi anak-anak di Praja Mangkunegaran telah melewati masa perubahan zaman menuju modern. Penelitian ini bertujuan, pertama, untuk mengetahui kategorisasi priayi di Mangkunegaran pada masa pemerintahan Mangkunegara VII. Kedua, untuk mengetahui keseharian priayi anak-anak di Mangkunegaran pada masa Mangkunegara VII. Ketiga, untuk mengetahui bentuk perubahan gaya hidup priayi anak pada masa Mangkunegaran VII tahun 1916-1944. Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis yang terdiri dari empat tahapan, yakni heuristik atau pengumpulan sumber, kritik (verifikasi) berupa kritik intern dan ekstern, interpretasi (analisis data), dan terakhir tahap penulisan yang disebut historiografi. Penelitian ini memanfaatkan sumber-sumber dari arsip Perpustakaan Reksopustoko Mangkunegaran seperti Babad Mangkunegaran, Bundel Mangkunegara VII, Rijksblaad Mangkunegaran tahun 1917 dan Rijksblaad Mangkunegaran tahun 1923. Sumber lain yang digunakan adalah sumber-seumber sejaman seperti surat kabar Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, De Koerier, dan De Locomotief. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stratifikasi priayi di Praja Mangkunegaran terbagi menjadi seorang adipati, bupati, pegawai rendahan, kesentanaan, dan prajurit. Anak-anak merupakan keturunan priayi yang termasuk dalam kesentanaan atau keluarga raja. Aktivitas harian anak-anak di Praja Mangkunegaran sebelum menempuh pendidikan Barat hanya mengikuti pengajaran Pamulangan Siswo, yaitu pengajaran mengenai les private bahasa Belanda, hingga ajaran mengenai sikap hidup seorang keturunan Mangkunegaran. Priayi anak-anak juga diwajibkan untuk menjalankan tradisi turun-temurun mengenai daur kehidupan. Kesimpulannya adalah priayi anak-anak merupakan bagian dari kesentanaan di Praja Mangkunegaran. Priayi anak-anak mengalami perubahan gaya hidup dalam fenomena food, fun, dan fashion. Anak-anak telah diajarkan mengenai penerapan etika makan di atas meja yang menjadi kebiasaan cara makan sehari-hari. Dalam hal kesenangan, priayi anak-anak biasa mengisi waktu luang dengan hobi berkuda dan bermain tenis yang sering dilakukan pada setiap sore jika tidak ada kegiatan. Perkembangan pakaian yang dikenakan mengenai aksesoris seperti arloji, kalung, gelang, dan anting juga menjadi simbol gaya hidup yang dimiliki priayi anak-anak.