Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pola pembelajaran di masa pandemi COVID-19 di prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP UNS, (2) mengetahui dampak dari penerapan pola pembelajaran di masa pandemi COVID-19 di prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP UNS, (3) mengetahui upaya untuk mengatasi dampak negatif dari penerapan pola pembelajaran di masa pandemi COVID-19 di Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP UNS.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan di Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP UNS. Data penelitian diperoleh dari informan, tempat dan peristiwa, dokumen dan arsip. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Validitas data diperoleh dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data menggunakan analisis data model interaktif dengan tahapan (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, (4) penarikan kesimpulan. Adapun prosedur penelitian dengan langkah-langkah meliputi: (1) pendahuluan, (2) pengembangan instrumen, (3) pengumpulan data, (4) analisis data, (5) penulisan laporan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan pola mengajar di program studi pendidikan administrasi perkantoran di masa pandemi COVID-19 mengacu pada regulasi yang telah ditetapkan oleh universitas yaitu menggunakan pola belajar digital, dengan penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran, namun dengan pemilihan media pembelajaran dan cara penyampaian yang berbeda, tergantung pada dosen pengampu masing-masing mata kuliah. Sedangkan penerapan pola belajar mahasiswa PAP FKIP UNS di masa pandemi COVID-19 didominasi dengan penggunaan pola belajar tidak terarah. (2) Dampak positif penerapan pola pembelajaran di masa pandemi COVID-19 antara lain: (a) meningkatkan penguasaan penggunaan berbagai media pembelajaran, (b) mandiri dalam belajar dan mencari materi pembelajaran, (c) kemudahan akses materi serta fleksibilitas dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Adapun dampak negatifnya antara lain: (a) adanya kendala dalam hal sinyal dan kuota internet, (b) kurang maksimal dalam penyampaian serta pemahaman terhadap materi pembelajaran, (c) menurunnya konsentrasi belajar akibat lingkungan kurang kondusif. (3) Upaya mengatasi dampak negatif antara lain: (a) pemberian bantuan kuota belajar oleh Kemdikbudristek, (b) lebih kreatif serta melakukan rekaman proses pembelajaran menggunakan fitur yang ada pada aplikasi video conference zoom, (c) pemilihan tempat belajar yang strategis.

Kata kunci: Pola belajar digital, pola belajar tidak terarah, media pembelajaran daring.