Penulis Utama | : | Rizqi Ummami |
NIM / NIP | : | M0119075 |
Air bersih memiliki peran penting untuk menunjang kehidupan. Air bersih memiliki banyak manfaat, yaitu untuk minum, mencuci, memasak, mandi, dan lain sebagainya. Jumlah air relatif tetap, namun kebutuhan terhadap air bersih semakin tinggi akibat pertumbuhan jumlah penduduk dan taraf hidup yang semakin meningkat. Ketersediaan air bersih harus tetap terjaga agar kehidupan masyarakat sejahtera dan tidak terjadi krisis air bersih. Jawa Barat menjadi provinsi kedua dengan penduduk terpadat setelah DKI Jakarta. Kondisi wilayah yang padat tersebut dapat memengaruhi ketersediaan air bersih, sehingga perlu dilakukan upaya preventif untuk masa mendatang agar tidak terjadi krisis air bersih.
Berdasarkan data distribusi air bersih dari survei PDAM Provinsi Jawa Barat yang ada, kemudian data tersebut diolah menggunakan Gaussian Mixture Model (GMM) dengan algoritme Expectation Maximization (EM) untuk mengelompokan data distribusi air bersih di Jawa Barat. Parameter pada data seperti rata-rata, varians, dan bobot akan dimaksimalkan dengan algoritme Expectation Maximization yaitu pada tahap Expectation Step dan Maximization Step. Kemudian data tersebut dikelompokkan menjadi beberapa cluster, dimana cluster terbaik ditentukan dengan menggunakan Bayesian Information Criterion (BIC)
Dari perhitungan BIC diperoleh jumlah cluster terbaik yaitu sebanyak enam cluster. Enam cluster tersebut terdiri dari cluster 1 sangat tinggi, cluster 2 tinggi, cluster 3 sedang, cluster 4 cukup rendah, cluster 5 rendah, dan cluster 6 sangat rendah. Tahap selanjutnya ialah mengukur nilai evaluasi clustering pada data distribusi air bersih di Jawa Barat dengan menggunakan Davies Bouldin Index (DBI). Diperoleh nilai DBI-nya yaitu 0.110926 yang menunjukkan hasil clustering cukup baik karena nilai DBI mendekati 0.
Dari hasil clustering menunjukan bahwa ada beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat belum sepenuhnya memperoleh distribusi air bersih dari PDAM secara maksimal. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menentukan upaya memaksimalkan distribusi air bersih di Jawa Barat dan untuk mencapai salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 yaitu pembangunan berkelanjutan akses air minum yaitu universal untuk seluruh masyarakat dengan air minum yang memenuhi kriteria aman.