Individu dewasa madya idealnya sudah berkeluarga dan memiliki kehidupan yang menetap, dimana fenomena yang biasanya terjadi adalah krisis paruh baya, empty-nest, mengalami kejenuhan dan stres yang diperoleh dari berbagai aspek kehidupan seperti keluarga, kondisi finansial dan pekerjaan.  Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, dewasa madya memiliki kebutuhan-kebutuhan yang berfokus pada aspek perasaan atau disebut juga motif afektif. Salah satu media yang saat ini banyak digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan afektif dewasa madya adalah aplikasi kencan Tinder. Penelitian ini akan menelusuri motif afektif apa saja yang mendorong dewasa madya menggunakan aplikasi Tinder. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data kuesioner terbuka sebagai alat utama dan wawancara informal serta observasi sebagai data pendukung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive dengan melibatkan 101 responden yang merupakan pengguna aktif Tinder yang berusia 40-65 tahun. Hasil temuan penelitian menyatakan bahwa terdapat 7 motif afektif pengguna Tinder usia dewasa madya yaitu relasi, motif diversi, interaksi, kebutuhan seksual, intimacy, pengalaman dan informasi, serta kebutuhan akan identifikasi.