Arsitektur semiotik adalah jembatan antara arsitek dan pengguna yang saling menyampaikan informasi arsitektur. Pengaplikasian arsitektur semiotik pada bangunan galeri street art dapat dijadikan image pengenalan street art kepada pengguna. Sayangnya, belum terdapatnya penelitian mengenai hubungan arsitektur semiotik dengan galeri street art yang dapat dijadikan parameter kriteria desain. Maka dari itu, urgensi penelitian ini adalah mengetahui komponen arsitektur semiotik yang paling sesuai untuk memperkenalkan indentitas galeri street art. Metode dari penelitian ini adalah mempelajari karakter-karakter street art lalu dianalisis dengan tiga (3) teori arsitektur semiotik dari Yousafi, Ulu? dan Huang & Zhou. Penelitian ini menghasilkan kriteria desain dari galeri street art yang menggunakan pendekatan arsitektur semiotik yaitu pemakaian warna polikromatik, penggunaan tembok yang dominan, merancang ruang tanpa sekat, material yang mengesankan sebuah kasarnya jalanan, dan memasukkan konten interasi street art publik.