Abstrak |
: |
Upaya meningkatkan produksi kedelai di Indonesia bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor. Perluasan areal produksi dengan memanfaatkan lahan marjinal (termasuk lahan kering) dan penggunaan varietas unggul tahan kekeringan menjadi salah satu prioritas dalam program pembangunan pertanian tanaman pangan. Dilain hal sistem penanaman kedelai dilahan kering mempunyai konsekuensi penurunan produktivitas cepat karena mudah terdegradasi. Namun hal ini bisa dihambat dengan penggunaan varietas yang toleran terhadap cekaman kekeringan dan pengelolaan lingkungan melalui teknologi budidaya kedelai yang tepat, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mempelajari mekanisme adaptasi tanaman kedelai yang mengalami cekaman kekeringan baik dari aspek morfo-anatomi, fisiologi dan aspek biokimia, sehingga dalam penelitian ini akan dipelajari daya adaptasi beberapa varietas kedelai dalam kondisi kekeringan. Disamping penggunaan varietas yang unggul terhadap kondisi cekaman lingkungan (cekaman kekeringan) agar tetap mampu berproduksi tinggi perlu dilakukan perlu dilakukan manipulasi lingkungan tanah dan rekayasa fisiologi untuk mengurangi kehilangan air yang berlebihan dalam kondisi kandungan air yang terbatas. Hal ini dapat dilakukan dengan pemanfaatan senyawa-senyawa yang dapat mengatur proses transpirasi agar tidak berlebihan. Berdasarkan hasil penelitian telah diketahui bahwa Silikon (Si) mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap cekaman biotik dan abiotik. Silikon merupakan unsur yang terdapat dalam jumlah melimpah dalam lapisan kulit bumi, namun umumnya unsur Si terdapat dalam bentuk ikatan dengan senyawa lain dan bersifat tidak mudah larut. Silikon (Si) dianggap sebagai nutrisi yang bukan esensial tetapi terdapat dalam jumlah melimpah di dalam tanah. Silikon merupakan elemen metaloid kimia dan mempunyai pengaruh mampu memitigasi efek samping dari v kekeringan, meningkatkan konduktansi stomata. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui karakter morfologi, anatomi, fisiologi dan biokimia varietas kedelai dalam kondisi cekaman kekeringan (2) Memperoleh ilmu dan teknologi pemberian silikon dan pengaruhnya terhadap peningkatan daya adaptasi tanaman kedelai pada kondisi kekeringan (3) Mengevaluasi mekanisme perubahan morfologi, fisiologi tanaman kedelai yang diberi silikon. Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 3 (tiga) kultivar kedelai yang terdiri dari Dering 1 (toleran kekeringan), Wilis (adaptasi luas) dan Grobogan (rentan kekeringan). Penelitian terdiri dari tiga tahap kajian yaitu : 1). Perilaku stomata dan ketebalan kutikula kedelai dalam kondisi cekaman kekeringan melalui aplikasi silikon 2). Aspek fisiologi beberapa varietas kedelai akibat pemberian Silikon (Asam Silikat) dalam kondisi kekeringan dan 3). Aplikasi silikon terhadap Aspek Agronomi tanaman kedelai yang mengalami kekeringan. Penelitian disusun berdasarkan Randomized Block Design (RBD) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor percobaan yaitu Faktor I Varietas (V) yang meliputi : Varietas Dering 1, Wilis dan Grobogan. Sedang faktor kedua adalah pemberian konsentrasi (K) silikon (silika) terdiri dari : 0 cc/l, 5 cc/l, 10 cc/l dan 15 cc/l air. Sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan. Penanaman benih dilakukan bersamaan dengan pemberianpupukdasar UREA,SP36danZKsesuai dosisanjuran. Kondisi cekaman kekeringan disimulaikan dengan menggunakan PEG (Poly Ethilen Glycol) 6000 dengan konsentrasi 20 % yang setara dengan – 0,67 MPa (Mexal et al, 1975 dalam Afa, et al, 2012). Aplikasi Poly Ethilen Glycol (PEG 6000) diberikan dengancaradisemprotkankeseluruh bagian tanamandandisiram diataspermukaantanah, penyemprotan dilakukan pertama kali pada saat tanaman berumur 10 hari setelah tanam untukselanjutnya dilakukandenganintervalsetiap7hari. Aplikasi pemberian silikon (silika) dilakukan dengan cara disemprotkan secara merata keseluruh bagian tanaman. Pemberian Silikon pertama kali dilakukan saat tanaman berumur 14 hari setelah tanam dan kemudian diberikan setiap 7 hari sekali sampai menjelang panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi yang nyata antara perlakuan varietas dan konsentrasi larutan Silikon terhadap peubah ; jumlah cabang, jumlah polong dan berat biji per tanaman. Karakter masing-masing varietas menunjukkan respon yang bervariasi terhadap aplikasi silikon. Konsentrasi Silikon 25cc/ldapat meningkatkanberat bijipertanamandanpotensihasilbijiperhektar. 2. Pemberian silikon vi berhubungan erat dengan ukuran pembukaan stomata semakin meningkat konsentrasi silicon pembukaan stomata semakin lebar. pada konsentrasi 15 ml l-1 mampu menghasilkan ukuran lubang stomata yang terlebar jika dibanding dengan konsentrasi 0, 5 dan 10 ml l-1 . silicon juga berpengaruh terhadap densitas stomata, persentase stomata terbuka dan tertutup.Pemberian silicon yang lebih tinggi akan meningkatkan densitas stomata. Tetapi silicon mempunyai pengaruh yang bervariasi terhadap persentase stomata abaksial dan adaksial. |