Jagung pulut (Zea mays var. ceratina) merupakan salah satu varietas jagung yang ada di Indonesia. Jagung ini memiliki tekstur yang lengket dan kadar pati yang tinggi berupa amilopektin. Budidaya jagung ini di Indonesia belum maksimal karena beberapa permasalahan, diantaranya yaitu adanya cekaman kekeringan. Cekaman kekeringan menyebabkan kualitas benih jagung pulut menurun dan benih sulit berkecambah, serta pertumbuhan semai juga tidak maksimal. Pemberian perlakuan berupa seed priming pada benih dapat membantu meningkatkan kualitas benih pada cekaman kering. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh priming KCl terhadap perkecambahan benih dan pertumbuhan semai jagung pulut (Zea mays var. ceratina) pada cekaman kering. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu konsentrasi KCl dan variasi ketersediaan air. Variasi konsentrasi KCl yang digunakan adalah 10 ppm, 20 ppm, dan 40 ppm, sedangkan variasi ketersediaan air yang digunakan adalah 25%, 50%, dan 75% Kapasitas Lapang (KL). Pada masing-masing perlakuan terdapat 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan jika seed priming KCl tidak berpengaruh pada laju perkecambahan dan indeks laju perkecambahan karena perkecambahan yang tidak serempak. Perlakuan seed priming KCl berpengaruh terhadap tinggi tanaman, diameter batang, berat basah daun, luas daun, dan jumlah daun. Perlakuan seed priming KCl pada jagung pulut menghasilkan akumulasi prolin tertinggi sebesar 0,013 µmol/g berat basah pada konsentrasi KCl 40 ppm dan kapasitas lapang 50%, sedangkan kadar klorofil dan karotenoid tertinggi ada pada tanaman jagung pulut yang diberi perlakuan konsentrasi KCl 40 ppm dengan ketersediaan air 50% KL yaitu sebesar 3,697 µmol/g berat basah dan 1,062 µmol/g berat basah.