Dikloropropanol merupakan senyawa antara dalam produksi epiklorohidrin, bahan baku utama dari beberapa polimer seperti elastomer sintetis, resin epoxy, serta sebagai sizing agents untuk industri kertas. Pendirian pabrik dikloropropanol bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pabrik dikloropropanol ini dirancang dengan kapasitas 40.000 ton/tahun dan beroperasi secara kontinyu selama 330 hari/tahun. Satu kg produk dikloropropanol membutuhkan 0,922 kg gliserol, 2,270 kg asam klorida dan 0,019 kg katalis asam asetat serta menghasilkan produk samping asam encer berupa 1,3-DCP, 2,3-DCP, HCl dan CH3COOH sebanyak 0,242 kg dan limbah cair organohalogen berupa  1,3-DCP, 2,3-DCP, 1- MCH, 2-MCH, dan gliserol sebanyak 3,940 kg. Pabrik ini direncanakan beroperasi pada tahun 2025 di Kawasan Industri Citangkil, Cilegon, Jawa Barat.  

  Pembentukan dikloropropanol merupakan reaksi klorinasi fase cair-cair antara gliserol dan asam klorida dengan katalis asam asetat. Reaksi tersebut berlangsung secara adiabatik dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) pada suhu 120ºC dan tekanan 4,013 bar. Pemurnian produk dilakukan dalam dekanter hingga diperoleh kemurnian 98,2?rat. Menara distilasi berperan untuk memisahkan senyawa yang ingin direcycle. Utilitas pabrik  dikloropropanol ini terdiri dari unit pengadaan air, steam, udara tekan, tenaga listrik, bahan bakar, dan pengolahan limbah. Pabrik ini menggunakan air yang diperoleh dari Waduk Nadra Krenceng sebanyak  8,12 L/kg produk, steam sebanyak 1,79 kg/kg produk, udara tekan sebanyak  0,017 m3/kg produk, dan bahan bakar High Speed Diesel (HSD) sebanyak 0,024 L/kg produk. Bahan baku dan produk dikontrol di laboratorium pabrik agar memiliki mutu sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.  Pabrik dikloropropanol ini memiliki bentuk usaha Perseroan Terbatas (PT). Struktur organisasi yang diterapkan adalah garis dan staf. Pabrik dikloropropanol memiliki karyawan sebanyak 145 orang yang terdiri dari karyawan shift dan non- shift.    

  Pabrik dikloropropanol membutuhkan modal sebesar Rp 890.945.354.184 dan akan memperoleh laba per tahun hingga Rp 166.785.279.681,14. Hasil analisis ekonomi menyimpulkan pabrik ini layak didirikan. Analisis profitabilitas non- discounted menunjukkan nilai PBP (Payback Period) selama 1,697 tahun, Cummulative Cash Ratio (CCR) sebesar 4,408, Rate of Return on Investment (ROROI) sebesar 53,372%, dan Cummulative Cash Position (CCP) sebesar  Rp3.461.896.859.715,160. Berdasarkan analisis profitabilitas discounted diperoleh nilai Discounted Payback Period (DPBP) selama 1,975 tahun, Present Value Ratio (PVR) sebesar 2,478, Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFROR) sebesar 31,276%, dan Net Present Value (NPV) sebesar Rp1.327.290.967.696,250.  Evaluasi risiko dalam perhitungan profitabilitas didapatkan nilai Break Even Point sebesar 41,677% dan Shut Down Point sebesar 24,422%.