Masalah yang dibahas pada penelitian ini meliputi (1) bagaimanakah wujud dari  pengambilan giliran bicara yang digunakan dalam podcast “Pod-kosan 69” Kanal Binudi Murih Lestari Budaya Jawa Miwah Kagunan (BBJ)? (2) bagaimanakah wujud dari masalah dalam pengambilan giliran bicara yang ditemukan dalam podcast “Pod-kosan 69” Kanal Binudi Murih Lestari Budaya Jawa Miwah Kagunan (BBJ)? dan (3) apakah tujuan yang ingin dicapai dari penggunaan pengambilan giliran bicara dalam podcast “Pod-kosan 69” Kanal Binudi Murih Lestari Budaya Jawa Miwah Kagunan (BBJ)?
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan wujud dari pengambilan giliran bicara yang digunakan dalam podcast “Pod-kosan 69” Kanal Binudi Murih Lestari Budaya Jawa Miwah Kagunan (BBJ), (2) mendeskripsikan wujud dari masalah dalam pengambilan giliran bicara yang ditemukan dalam podcast “Pod-kosan 69” Kanal Binudi Murih Lestari Budaya Jawa Miwah Kagunan (BBJ), dan (3) menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dari penggunaan pengambilan giliran bicara dalam podcast “Pod-kosan 69” Kanal Binudi Murih Lestari Budaya Jawa Miwah Kagunan (BBJ).
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian dasar, bertaraf deskriptif, dan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah semua tuturan yang memuat unsur pengambilan giliran bicara dalam podcast “Pod-kosan 69” Kanal BBJ episode 1: Nabi Adam, Nabi Sis, Nurcahya, Nurrasa. Sumber data penelitian ini berupa percakapan antar dua podcaster dalam podcast “Pod-kosan 69” Kanal BBJ episode 1: Nabi Adam, Nabi Sis, Nurcahya, Nurrasa berdurasi 37 menit 17 detik yang diunggah pada tanggal 10 Juli 2020 melalui platform Spotify yang telah ditranskripsikan menjadi teks. Alat penelitian pada penelitian ini ada dua yakni  alat penelitian utama yaitu peneliti itu sendiri dan alat bantu penelitian yaitu alat tulis dan alat bantu elektronik seperti kojing, penyuara telinga, serta ponsel. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode simak dengan teknik dasar sadap kemudian dilanjutkan dengan teknik lanjutan berupa simak bebas libat cakap (SLBC) dan catat. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Hasil analisis pada penelitian ini disajikan menggunakan metode formal dan informal.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal yakni (1) dalam podcast “Pod-kosan 69” Kanal BBJ ditemukan wujud pengambilan giliran bicara yang dikelompokkan berdasarkan tiga kaidah Tempat Relevansi Pertukaran (TRP) menurut Van Rees dalam Yule (2006 : 122) berjumlah 55 data yang secara keseluruhan didominasi oleh pengambilan giliran bicara dengan kaidah TRP pertama sebanyak 42 data. (2) Ditemukan juga hal-hal yang seringkali menjadi masalah dalam pengambilan giliran bicara pada podcast “Pod-kosan 69” Kanal BBJ berjumlah 83 data yang secara keseluruhan didominasi oleh sinyal saluran belakang (backchannel signals) sebanyak 42 data. (3) Adapun tujuan dari penggunaan pengambilan giliran bicara yang terjadi dalam podcast “Pod-kosan 69” Kanal BBJ adalah untuk a) menciptakan pendistribusian giliran bicara yang urut dan  teratur sekaligus memperkecil kemungkinan terjadinya kesenyapan, b) menyilakan mitra tutur untuk mengambil giliran bicara, c) memberi pertanyaan untuk mendapatkan jawaban, d) merespons pertanyaan dengan pertanyaan, e) menggunakan sebuah kata untuk bertanya dan merespons dengan kata yang sama (namun berbeda intonasi) dengan maksud mengiakan, f) Memberikan peluang bagi salah satu penutur untuk mengambil giliran bicara dengan menanggapi opini atau pendapat yang dituturkan penutur sebelumnya, dan g) mengefektifkan waktu percakapan dan memperkecil kemungkinan terjadinya jeda panjang antara penutur.

Kata-kata kunci : pengambilan giliran bicara, tempat relevansi pertukaran, podcast “Pod-kosan 69” Kanal BBJ.