Kelapa sawit merupakan salah satu perdagangan unggulan dari sektor perkebunan di Indonesia dan menjadi salah satu penghasil devisa non migas terbesar setelah industri karet. Produk turunan kelapa sawit antara lain minyak goreng, produk kosmetik, biodiesel, mentega, minyak pelumas, dan banyak lagi. Minyak goreng merupakan salah satu produk turunan kelapa sawit yang paling dikenal oleh masyarakat Indonesia. Minyak goreng di Indonesia tergolong menjadi dua jenis yaitu minyak goreng kemasan dan minyak  goreng curah. Minyak goreng kemasan adalah minyak goreng yang disaring dua kali dalam proses pembuatannya. Salah satu merek minyak goreng yang menjadi TOP Brand Awards selama 10 tahun berturut-turut adalah Bimoli. Namun, meskipun menjadi TOP Brand Awards, merek Bimoli mengalami penurunan skor TBI, sehingga perlu upaya peningkatan kembali brand equity merek Bimoli. Adanya merek berguna bagi perusahaan dalam menunjukkan nilai produk yang akan ditawarkan ke pasar. Kekuatan merek dipengaruhi oleh ekuitas merek yang dimiliki perusahaan, dimana brand equity produk yang kuat akan memberikan value yang berdampak positif bagi konsumen maupun produsen. Di Jawa Tengah, Kota Surakarta merupakan kota dengan penduduk terpadat, dengan konsumsi minyak goreng menempati konsumsi tertinggi dikategori minyak dan kelapa. Peneliti perlu adanya analisis lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh brand equity minyak goreng Bimoli terhadap keputusan pembelian di Kota Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand equity minyak goreng Bimoli terhadap keputusan pembelian di Kota Surakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa berupa hasil wawancara terhadap konsumen dan data sekunder yang berasal dari instansi terkait. Metode dasar yang digunakan adalah deskriptif analitis. Peneliti ingin menggambarkan keputusan pembelian minyak goreng Bimoli di Kota Surakarta dengan mengumpulkan sampel dan akan dianalisis dengan metode yang sesuai. Lokasi penelitian ditentukan dengan cara purposive. Sampel pada penelitian ini ditentukan menggunakan non probability sampling. Metode instrument penelitian menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Kemudian data penelitian dianalisis menggunakan analisis Structural Equation Modelling dengan pendekatan Partial Least Square. 
Berdasarkan hasil analisis SEM-PLS, variabel brand equity yang mempengaruhi adalah perceived quality dan brand association, sedangkan variabel yang tidak mempengaruhi secara signifikan adalah brand awareness dan brand loyalty. Menurut hasil penelitian yang saya lakukan, perceived quality mempunyai pengaruh terbesar karena konsumen cenderung membeli minyak goreng berdasarkan kualitasnya, sedangkan brand association mempunyai pengaruh dalam keputusan pembelian minyak goreng karena konsumen mempunyai kecondongan terhadap minyak goreng yang memberikan pengalaman-pengalaman yang memuaskan