Misi UNESCO dalam melestarikan kebudayaan dunia diwujudkan dengan terciptanya Global Geopark Network (GGN) sebagai jaringan kerjasama global dalam pelestarian warisan geologi dan budaya, yang anggotanya yaitu negara-negara yang memiliki situs geologi resmi yang tergabung dalam UNESCO Global Geoparks (UGG). UGG menghimpun berbagai taman bumi (geopark) di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang sudah memiliki beberapa situs geologi resmi di UGG. Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong (GNKK) yang berlokasi di Kabupaten Kebumen menjadi salah satu kandidat dalam pengajuan geopark menuju UGG.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prosedur pengajuan GNKK menuju UGG berdasarkan syarat dan kriteria yang telah ditetapkan oleh UNESCO. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, serta menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi lapangan dan studi pustaka. Sumber data dari penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara dengan para pemangku kepentingan di GNKK serta masyarakat lokal di Kebumen.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kesiapan Pemerintah Indonesia dalam mengajukan geopark nasionalnya menuju UNESCO Global Geoparks dapat diukur dari sinergi para pemangku kepentingan di GNKK dalam memenuhi syarat dan kriteria pengajuan geopark nasional menuju UGG yang tercantum dalam Guidlines and Criteria for UNESCO Global Geoparks. Kesiapan GNKK dalam pengajuannya masih dalam proses pemenuhan syarat dari UNESCO karena terkendala beberapa hal diantaranya pendanaan yang kurang memadai, serta adanya pandemi covid-19 yang membatasi gerak pemerintah dalam mengembangkan GNKK.

Kata Kunci: Geopark, UNESCO, UGG, GNKK, Guidlines and Criteria, Kebumen.