Dalam studi ini, kami berfokus pada perilaku struktur panel sandwich yang memiliki temperatur 20°C, -80°C, dan -160°C dengan metode elemen hingga. Selain itu, struktur panel sandwich divariasikan berdasarkan bentuk geometri inti, ketinggian geometri inti, massa Trinitrotoluene (TNT) yang digunakan, dan model struktur yang telah terdeformasi. Skema pembebanan dilakukan dengan menggunakan TNT yang dipasang pada jarak standoff 100 mm dari lapisan kulit muka (face plate). Abaqus/CAE dipilih sebagai perangkat lunak untuk melakukan simulasi hingga studi ini selesai. Struktur panel sandwich dirancang memiliki tiga bentuk geometri inti yang berbeda yakni tetragonal, heksagonal, dan oktagonal. Variasi ketinggian geometri inti panel sandwich juga diamati dengan memodelkan inti menggunakan tiga variasi ketinggian: 21, 51, dan 81 mm. Variasi massa TNT yang digunakan adalah 0,5 Kg, 1,5 Kg, dan 2,5 Kg. Efek dari tiga jenis geometri yang memiliki tingkat deformasi berbeda-beda juga diamati pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin rendah temperatur panel sandwich maka akan semakin kuat struktur tersebut. Bentuk geometri inti oktagonal lebih kuat daripada bentuk tetragonal dan heksagonal. Selain itu, semakin tinggi geometri inti maka akan semakin banyak bagian yang mampu menyerap beban ledakan sehingga semakin kuat strukutur tersebut. Serta, semakin besar massa TNT yang digunakan maka akan mengakibatkan deformasi yang semakin besar juga. Temuan penelitian ini dapat digunakan untuk memperbaiki desain struktur yang memanfaatkan panel sandwich untuk menahan beban ledakan.