Latar Belakang: Kondisi gizi ibu mempunyai andil yang cukup besar dalam mempengaruhi kondisi bayi yang berada dalam kandungan ibu. Salah satu masalah gizi yang sering terjadi di Indonesia adalah KEK atau kekurangan energi kronis. Ibu yang mengalami KEK mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk melahirkan bayi dalam keadaan yang kurang menguntungkan seperti panjang badan yang dibawah rata-rata. Penting bagi setiap ibu untuk mengetahui apakah dirinya KEK atau tidak. hal tersebut dapat ditentukan melalui proses pengukuran lingkar lengan atas (LiLA). Namun, penelitian yang secara khusus membahas hasil pengukuran LiLA dengan panjang badan bayi baru lahir belum banyak dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis hubungan hasil pengukuran LiLA terhadap panjang badan bayi baru lahir.
Metode: Penelitian yang digunakan merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah pasien ibu dan bayi yang baru dilahirkannya. Data diperoleh dari rekam medis dan buku KIA pasien. Data dianalisis denan uji korelasi Spearman.
Hasil: Sebanyak 45 pasien menjadi sampel penelitian. Ditemukan hubungan yang signifikan antara LiLA ibu (p=0,010) dengan panjang badan bayi baru lahir. Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel perancu dengan panjang badan bayi baru lahir.
Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkar lengan atas (LiLA) ibu dengan panjang badan bayi baru lahir.

Kata Kunci: LiLA ibu, panjang badan bayi baru lahir