Penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa acuan yaitu 1) pemahaman terhadap layanan konseling oleh guru BK di masa pandemi Covid-19; 2) adanya hambatan tatap muka pada layanan konseling dengan siswa; 3) diperlukannya penuntasan masalah siswa melalui layanan konseling jarak jauh berbasis website; 4) perluya mengetahui tingkat kelayakan produk layanan konseling jarak jauh berbasis website dalam mengentaskan masalah siswa; dan 5) untuk mengetahui tingkat efektivitas produk layanan konseling jarak jauh berbasis website dibandingkan dengan layanan konseling konvensional dilihat dari tingkat kepuasan terhadap proses layanan konseling.
Penelitian Pengembangan model layanan konseling jarak jauh berbasis website menggunakan prosedur penelitian Sukmadinata, tiga langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan yaitu : 1) studi pendahuluan, 2) pengembangan model/produk, 3) uji model/produk. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui kelayakan model layanan konseling jarak jauh berbasis website adalah dengan rumus inter-rater agreement model. Untuk mengetahui tingkat efektivitas model layanan konseling jarak jauh berbasis website menggunakan uji paired t-test.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1) keadaan atau profil layanan konseling yang dilakukan oleh guru BK di era covid 19 belum optimal, 2) kelemahan layanan konseling di era covid-19 yang dilakukan guru BK dibatasi ruang geraknya sehingga tidak dapat tatap muka, 3) model layanan konseling dengan judul “CyCo” (cyber counseling) berhasil dikembangkan dan mengacu pada kebutuhan siswa SMK dalam menyelesaikan permasalahan di era covid 19, 4) model layanan konseling berbasis website layak dengan rerata 0.875, terkategori sangat tinggi mengacu pada aspek kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafikan yang divalidasi oleh expert/ahli sebagai validator, serta peserta didik dan konselor sebagai pengguna produk, 5) model layanan konseling jarak jauh berbasis website pada siswa SMK N 5 Surakarta dikatakan efektif dalam membantu permasalahan siswa di masa pandemi. Hal ini ditunjukkan dengan hasil post-test analisis pada kelompok eksperimen nilai rata-ratanya 8.95 atau berselisih 3 poin lebih tinggi ketimbang kelompok control sebesar 6.95. Selain itu pada uji t di kedua kelompok nilai signifikansi 0,005 < 0>

Keyword : cyber counseling, website, siswa