×
Rofi’ah Nur Azizah, R0216086, 2016. Hubungan Postur Kerja dengan Keluhan Nyeri Leher akibat Penggunaan Personal Computer (PC) pada Dosen Sekolah Vokasi UNS, Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Latar Belakang: Nyeri leher (neck pain) adalah nyeri yang terdapat pada area leher, terpusat pada bagian belakang leher hingga ke tengkuk yang disebabkan oleh posisi leher yang tidak alamiah seperti menunduk atau menengadah dalam waktu yang cukup lama. Pemicu nyeri leher ini antara lain posisi leher statis dalam waktu yang lama, gerakan berlebih, dan tekanan pada otot leher. Berbagai faktor pemicunya adalah jenis kelamin, usia, postur/sikap kerja, beban kerja, durasi kerja, dan masa kerja. Metode: Metode pada penelitian ini adalah metode penelitian analitik dengan pendekatan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah Dosen perempuan Sekolah Vokasi UNS berjumlah 41 responden dari 145 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur pada penelitian ini adalah kuesioner RULA checlist untuk mengukur postur kerja dan Neck Disability Index Questioner (NDI) untuk mengukur keluhan nyeri leher. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Somers’d. Hasil: Hasil uji statistik dengan menggunakan uji korelasi Somers’d menunjukkan bahwa nilai signifikansi (p value) yaitu 0,797 yang berarti secara statistik tidak ada hubungan antara postur kerja dengan keluhan nyeri leher dan kekuatan hubungan (r) sebesar -0,37 mempunyai makna hubungan lemah. Menurut Dahlan, apabila nilai koefisien (r) 0,20-0,399 maka mempunyai hubungan lemah. Arah hubungan negatif (-) artinya korelasi berlawanan arah, semakin besar nilai variabel maka semakin kecil nilai variabel lainnya. Simpulan: Tidak terdapat hubungan signifikan antara postur kerja dengan keluhan nyeri leher.