Covid-19 memiliki dampak yang besar bagi dunia termasuk Indonesia tidak hanya pada aspek kesehatan, psikologis tetapi aspek ekonomi. Pengangguran merupakan salah satu dari dampak negatif dari aspek ekonomi akibat Covid-19 di Indonesia banyaknya perusahaan yang melakukan PHK untuk menjaga keuangan perusahaan menjadi alasan meningkatnya angka pengangguran hingga 5,23 juta orang per-awal Juni 2020 dengan pengangguran tinggi yaitu Provinsi Jawa Tengah. Tingkat pengangguran kerja yang besar karena dampak Covid-19, menyebabkan banyak masyarakat mulai beralih dengan cara memulai usaha demi membantu keadaan ekonomi yang terdampak karena Covid-19. Penelitian ini berjutuan untuk melihat peran pengusaha batik perempuan terhadap perekonomian keluarga semasa Covid-19 di Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kuantitatif dimana perolehan data secara primer melalui wawancara yang dibantu dengan kuisioner  terhadap 50 pengusaha kerajinan batik perempuan di Kota Surakarta. Data sekunder diperoleh daftar pengusaha kerajinan batik perempuan di Kota Surakarta Tahun 2020-2022. Secara teknik data dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Diperoleh hasil bahwasannya kelima variabel ( usia, pendidikan, jumlah anggota keluarga, lama jam kerja, dan perilaku daur ulang ) memiliki perngaruh yang positif terhadap perekonomian keluarga.