Salah satu cara yang di gunakan untuk mengurai kemacetan di DKI Jakarta adalah dengan menyedikan transportasi publik yang terintegritas. Trans Jakarta yang di dirikan pada tahun 2006 saat ini sudah memiliki 13 koridor yang telah mencakup keseluruhan kota DKI Jakarta. Tidak hanya menyediakan 13 koridor namun Trans Jakarta telah terintegritas dengan moda transaportasi lainnya seperti KRL, MRT dan LRT. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kulaitatif dengan wawancara mendalam didukung dengan dokumen dan observasi sebagai teknik pengambilan data, penulis menganalisa aksesibilitas Trans Jakarta. Dengan ketiga sumber data tersebut, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan metode sebagai bentuk validitas data penelitian menggunakan landasan terori yang oleh Prajalani (2017) serta Sheth dan Sisodia (2012: 15) sebagai pisau analisis pada penelitian ini. Aksesibilitas merupakan ukuran kemudahan lokasi untuk dijangkau dari lokasi lainnya melalui sistem transportasi. Ukuran keterjangkauan atau aksesibilitas meliputi kemudahan waktu, biaya, dan usaha dalam melakukan perpindahan antar tempat-tempat atau kawasan. Kemudahan waktu dalam studi adalah kemudahan dalam mengakses halte terumtama untuk pengguna yang memilikik keterbatasn atau disabilitas. Adanya fasilitas ramp dan lift dalam mencapai halte trans Jakarta serta lantai halte yang di buat sejajar dengan bus memudahkan untuk pengguna transaportasi ini dalam menunggunakan bus trans Jakarta Biaya dalam penelitian ini terkait dengan biaya adalah tarif yang di patok oleh moda transportasi Trans Jakarta. Adapun tarif yang di terapkan oleh pemerintah adalah Rp 3.500 untuk satu penumpang. Dengan tarif Rp 3.500 penguna sudah dapat menikmati fasilitas yang disediakan oleh pengelola Trans Jakarta dan sudah dapat melakukan perjalanan dengan rute yang tersebar ke seluruh provinsi DKI Jakarta. Perpindahan antar kawasan dalam penelitian ini adalah waktu tempuh yang diestimasikan hanya 5 sampai dengan 15 menit antar halte bus Trans Jakarta. Trans Jakarta dalam hal ini memiliki jalur khusus sehingga waktu tempuh dapat di prediksi. Jalur khusus bus Trans Jakarta ini di buat agar terhindar dari kemacetan yang kerap terjadi di porvinsi DKI Jakarta. Hasil penelitan akan menunjukan aksisibiltas Trans Jakarta melalui tiga dimensi (1) Kemudahan, (2) Ketersedian, dan (3) Kenyamanan. Aksesibilitas Trans Jakarta yang baik di tunjukan dengan akses yang sudah di rancang ramah difabel, tersedianya sarana penunjang seperti loket top up saldo pada halte dan jam oprasional 24 jam, serta dengan di temaptkannya CCTV yang tersebar di dalam bus atapun di halte serta petugas keamanan yang di sediakan di dalam bus ataupun di halte membuat pengguna Trans Jakarta merasa nyaman. Kata