×
Padatnya aktivitas komersial perkotaan memicu tingginya pertumbuhan aktivitas pendukung di sepanjang jalur pejalan kaki di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Salatiga. Salah satu bentuk aktivitas pendukung tersebut adalah perekonomian informal berupa PKL. Namun dalam perkembangannya terjadi kecenderungan aktivitas pendukung yang tidak dikembangkan dengan baik dan mengganggu fungsi jalur pejalan kaki. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya lapak PKL yang menggunakan jalur pejalan kaki untuk beraktivitas tanpa memperhatikan fungsi jalur pejalan kaki sebagi ruang khusus pejalan kaki. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat kenyamanan pengguna jalur pejalan kaki terhadap keberadaan pedagang kaki lima di Jalan Jenderal Sudirman Salatiga berdasarkan aspek kejelasan sirkulasi, aksesibilitas pejalan kaki, keamanan dan keselamatan pejalan kaki, kebersihan jalur, dan keindahan jalur. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif. Data penelitian ini diperoleh dari elaborasi hasil observasi dan kuesioner tertutup dengan pendekatan skala Likert yang kemudian dianalisis melalui lima aspek kenyamanan pejalan kaki yaitu kejelasan sirkulasi, aksesibilitas keamanan dan keselematan, kebersihan jalur, dan keindahan jalur. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa tingkat kenyamanan pejalan kaki terhadap keberadaan PKL di Jalan Jenderal Sudirman berada pada kategori cukup nyaman. Guna menghindari penurunan tingkat kenyamanan yang lebih jauh lagi, maka diperlukan pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalur pejalan kaki baik dari fisik maupun non fisik, penataan PKL pada tempat yang disediakan secara khusus, serta meningkatkan peraturan menjadi lebih tegas dari Pemerintah Kota Salatiga mengenai penyediaan jalur pejalan kaki guna meminimalisir terjadinya perebutan ruang pejalan kaki antara PKL dan pejalan kaki.